Candy Love Story [part 2/2 end]

CAST : KIM SOEUN- KIM SANGBUM

Other cast : Kwon JiNa , Jang HaNa

Genre : romance, lovestory, school life

Type : (still write)

Author : PDY

WARNING : Nama candy dan strawberry dalam ff ini aku ambil dari komik yang pernah aku baca, untuk jalan cerita ff ini selebihnya adalah murni ide saya , happy reading mates.

ooooooOOOOOoooooooo

“mwo!!!!! Kau menyukai pria permen itu?” pekik jina saat mereka hendak berjalan menuju kelas mereka, soeun rasanya ingin mencekik sahabatnya yang satu ini saat ini juga, suara jina cukup keras hingga membuat beberapa siswi yang mereka lewati menoleh ke arah mereka.

“yaaa!!!!!!! Kecilkan suaramu itu aishhh” dumel soeun dan mencubit lengan jina. Sedangkan yang di cubit hanya meringis karena cubitan soeun begitu sakit seperti jarum suntik.

“aku tidak bilang aku menyukainya, aku hanya bilang apakah aku menyukainya kenapa kau selalu menyalah artikan kalimatku” gerutu soeun lalu memberikan tatapan mautnya kepada jina.

“ lalu apa yang membuatmu bisa berpikir kalau kau menyukainya, bukannya selama ini kau selalu terlihat tidak suka jika dia mengganggumu, ?” tanya jina yang penasaran akan alasan soeun berucap seperti tadi.

“aku juga tidak tahu dengan pasti, yang aku tahu bayangan kim candy selalu mengikutiku walaupun sebenarnya dia tidak ada di dekatku tapi aku selalu memikirkannya, dan yang aku rasakan aku selalu gugup bila di dekatnya dan jantungku berdetak tidak normal” ucap soeun panjang lebar dengan tampang lesunya.

“tidak salah lagi, apa kau pergi dengan pria permen itu akhir pekan kemarin?” tanya jina dan hanya di jawab dengan anggukan kepala dari soeun.

“kalian berciuman?” wajah soeun langsung bersemu merah saat jina mengucapkan kalimat barusan, entah kenapa jika mengingat kemarin membuat dirinya kembali merasakan gejala – gejala aneh itu.

“kyaaaa kim soeun lihat wajahmu memerah hahaha” gelak tawa jina membuat soeun semakin salah tingkah, soeun memegang wajahnya dengan kedua tangannya lalu menutup wajahnya karena malu jina bisa tahu apa yang terjadi.

“aishhhh lupakan” soeun tidak mau memandang wajah jina yang sedang menggodanya, soeun mengalihkan pandangannya kearah jendela di sebelah kanannya, mengabaikan jina yang masih mengoceh tidak jelas. tetapi nafas soeun seperti terhenti seketika , jantungnya seperti ingin mencelos dan kakinya terasa melemas saat melihat sebuah pemandangan yang dilihatnya dari jendela. Sebuah pemandangan yang langsung membuat hatinya di hujami ratusan jarum , begitu sakit ia rasakan, mata soeun mulai berkaca – kaca dan siap untuk menumpahkan butiran-butiran kristal bening yang siap terjun bebas kapan saja, ia menarik nafas dalam dan menghempaskannya begitu kasar, jina yang melihat perubahan raut wajah soeun langsung ikut menolehkan pandangannya ke arah yang sedang soeun lihat, tak jauh beda dengan soeun , kedua mata jina membulat sempurna dan mulutnya menganga lebar kala ia juga melihat pemandangan itu, jina langsung mengalihkan lagi pandangannya ke arah soeun dilihatnya soeun yang begitu sedih dan kecewa dengan apa yang dia lihat tadi.

“soeun-ah kau baik-baik saja?” tanya jina khawatir.

“eoh, aku baik-baik saja, ayo pergi” jawab soeun. Soeun langsung berjalan menjauhi jina secepat yang ia bisa agar ia tidak melihat lagi peristiwa tadi dan jina langsung mengekor di belakang soeun.

ooooOOOOOOooooooo

“oppa!!!!!” seorang gadis tiba tiba langsung menubruk kimbum yang sedang berjalan sendirian di koridor sekolahnya, kimbum sangat terkejut begitu tahu siapa yang memanggilnya dan menubruknya secara tiba-tiba.

“namjoo-ya” kimbum langsung membalas pelukan gadis itu pada tubuhnya, gadis itu –gadis bernama kim namjoo yang tak lain adalah adik perempuan kimbum—memeluknya begitu erat, tangan mungilnya ia lingkarkan sempurna di leher kimbum, kimbum tersenyum bahagia.

“oppa, akhirnya kita bisa bertemu lagi” namjoo langsung melepaskan pelukannya dan menatap kakaknya sayang, dan kimbum langsung mengecup kening adik kesayangannya ini.

“kau tau darimana kalau aku bersekolah disini?” tanya kimbum yang heran darimana adiknya tahu kalau ia bersekolah disini. Sedangkan yang di tanya malah mengerucutkan bibirnya .

“paman kang yang memberitahuku” kimbum yang gemas dengan ekspressi adiknya langsung mencubit kedua pipi adiknya gemas.

“kyaaa oppa pipiku ini limitid edition, jangan merusaknya” namjoo semakin mengerucutkan bibirnya dan merajuk kepada kimbum, sedangkan kimbum hanya tertawa renyah.

“kemarin aku menelponmu tetapi kau tidak mengangkatnya, kau sudah tidak menyukaiku lagi eoh?” hardik namjoo dengan memberikan pandangan pura – pura sebalnya.

“eiyyyyy tentu aku selalu menyukai dan menyayangimu.” Jawab kimbum, kimbum membelai rambut panjang nan halus namjoo dan langsung menariknya kedalam pelukannya, namjoo pun semakin mengeratkan pelukan hangat yang oppanya berikan.

Kim sang bum dan kim namjoo adalah seorang kakak beradik yang sangat akur sejak kecil, sebenarnya namjoo bukanlah adik kandungnya , namjoo hanyalah anak seorang teman ayahnya yang ayahnya adopsi sejak bayi karena teman ayahnya mengalami kecelakaan dan menewaskan kedua orang tua namjoo, dan akhirnya ayah kimbum memasangkan marga keluarganya di depan nama namjoo agar orang-orang tidak menganggap namjo berbeda, dan pada saat umur kimbum 13 tahun dan namjoo 11 tahun orang tua kimbum memutuskan bercerai karena ketidak cocokan mereka . lalu namjoo di asuh oleh ibunya kimbum sedangkan kimbum ikut dengan ayahnya, dan sejak saat itu mereka hidup terpisah, kimbum di new york dan namjoo di jepang tetapi hubungan keluarga mereka tetap harmonis sama seperti sebelum ayah dan ibunya kimbum bercerai, hanya kadang-kadang karena kesibukan kedua orang tuanya mereka jadi sulit bertemu, dan kimbum sendiri memutuskan pindah kekorea karena ayahnya harus mengurusi perusahaan mereka di korea dan namjoo sepertinya baru mengetahuinya kalau ia pindah makanya ia langsung menyusul kimbum kekorea dan langsung mencari tahu dimana kimbum bersekolah.

OoooooOOOOOOOooooooo

Di kelasnya kim soeun sama sekali tidak memperhatikan song sonsaengnim yang sedang mejelaskan mata pelajarannya, pikirannya masih melayang ke kejadian pagii tadi yang ia lihat dengan jelas dengan kedua matanya sendiri, bayangan si pria permen dan gadis tadi masih memenuhi pikirannya dan terus menari-nari bahagia di dalamnya, membuat soeun ingin mengerang kencang saking prustasinya memikirkan hal yang menurutnya konyol, konyol memang karena soeun bukan siapa-siapa dan kenapa ia merasa seperti seorang yang sedang cemburu melihat itu semua.

“sebenarnya apa maksudnya?”

“dia mengatakan suka bukan hanya padaku saja”

“sudah berapa orang yang dia katakan suka?, sebenarnya siapa gadis itu? ”

“”arghhhh ini semua membuatku seakan mau gilaaaa” teriak soeun dalam hatinya. Soeun benar benar ingin menjerit saat ini, kalau saja ia sedang ada di rumahnya atau di sungai han mungkin ia sudah berteriak dengan bebas saat ini, menumpahkan semua yang mengganjal dihatinya.

“kenapa hatiku sakit?”

“kenapa rasanya aku tidak suka melihatnya dengan gadis tadi?”

“arghhh sungguh membuatku prustasi” lagi dan lagi hanya dalam hati soeun mengucapkan semua kalimatnya. Pas saat song sonsaengnim menyelesaikan kalimat terakhirnya , bel pulang pun berbunyi. Semua murid langsung bersiap-siap membereskan semua barang-barangnya sebelum pulang . hana yang melihat keanehan soeun sejak pagi tadi pun menyenggol sikut jina dan bertanya ada apa dengan soeun , dan jina hanya menjawabnya dengan gelengan kepalanya. Jina tahu apa yang terjadi tetapi ia tidak ingin hana juga tahu, biar saja hana tahu sendiri dari mulut soeun.

“soeun-ah kau baik-baik saja?” tanya hana yang khawatir dengan soeun.

“eoh , aku baik-baik saja” jawab soeun sambil membereskan buku-bukunya dan ia masukan kedalam tas ranselnya.

“soeun-ah ayo kita pulang bersama, sudah lama kita tidak pulang sama-sama” ajak jina dan di jawab dengan gelengan kepala oleh soeun.

“kalian pulang duluan saja, aku masih ada urusan” jawab soeun.

“jina-ah bukankah biasanya soeun pulang dengan si pria permennya, kau itu bagaimana sih” ucap hana yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara soeun dan kimbum, jina masih menatap sedih soeun.

“jangan menatapku seperti itu kwon jina” soeun yang merasa jina memandanginya dengan pandangan sedihnya merasa tidak suka.

“kau kenapa soeun?” tanya hana.

“aku baik – baik saja jang hana” jawab soeun singkat.

“baiklah soeun, aku dan hana pulang duluan yah, kau hati-hati ok” jina yang melihat perubahan raut wajah soeun langsung memutuskan untuk tidak bertanya lagi , mungkin soeun membutuhkan waktu untuk sendiri dan jina memahaminya.

“aku akan berhati-hati tenang saja” jawab soeun, jina dan hana langsung berjalan meninggalkan soeun sendirian di dalam kelas, karena semua murid dikelasnya sudah pulang dari tadi.

“yayaya soeun bagaimana?” tanya hana yang masih tidak mengerti akan situasi yang terjadi.

“sudahlah nona jang, biarkan nona kim sendirian, dia sedang menata hatinya” jawab jina dan langsung menarik tangan hana untuk segera meninggalkan soeun.

“apa maksudmu? Apa yang terjadi ?” tanya hana lagi tetapi hanya di jawab dengan tarikan tangan jina yang semakin kencang.

“ya ya ya nona kwon tanganku sakit” pekik hana yang merasakan sakit di pergelangan tangannya karena jina menariknya terlalu kencang.

“upssss sorry” jawab jina dan langsung melepaskan tangan hana.

************

“soeun-yang!!!” terdengar suara langkah kaki mendekati soeun yang akan bersiap pulang, soeun tidak mengindahkan panggilan barusan karena dia sudah tau siapa yang memanggilnya, soeun berusaha untuk tidak melihat si pemanggil namanya dan terus berjalan ke luar kelas, sedangkan kimbum yang merasa soeun sengaja mengabaikan panggilannya berusaha untuk tetap bersikap seperti biasanya.

“soeun-yang kau kenapa? Wajahmu pucat, apa kau demam?” tanya kimbum yang sudah menyamai langkah nya dengan soeun dan tangannya terangkat untuk menyentuh dahi soeun, soeun yang mendapatkan perlakuan kimbum barusan merasakan kenyamanan itu lagi tetapi tiba-tiba pikirannya kembali melayang ke hal yang membuatnya seperti ini.

“tentu aku selalu menyukai dan menyayangimu” lagi lagi kata kata itu mengusik pikirannya.

“ hentikan!!!!!!” tangan itu, tangan yang menyentuh dahi ku adalah tangan yang sudah menyentuh gadis itu, ratap soeun dalam hati. Soeun lalu menepis tangan kimbum yang menyentuh dahinya dengan kencang hingga membuat kimbum tersentak kaget.

“jangan sentuh aku” ucap soeun ketus, sedangkan kimbum hanya menatapi tangannya yang tadi di tepis oleh soeun .

“kau kenapa soeun-yang??? Apa aku melakukan sebuah kesalahan??” tanya kimbum pilu.

“jangan mendekati ku lagi” ucap soeun lagi, kimbum merasa jantungnya ingin meloncat keluar saat soeun mengucapkan kalimat barusan, begitu mengejutkan dan membuat seluruh syarafnya melemas.

“kenapa kau tiba-tiba seperti ini soeun-yang?” tanya kimbum memegang sebelah pundak soeun dan menatapnya nanar.

“ tsk ini bukan tiba-tiba ” jawab soeun ketus lalu membalikan tubuhnya membelakangi kimbum.

“kau membuat ku bingung soeun-yang, apa kau tidak menyadarinya?” tanya kimbum mencoba membalikan tubuh soeun untuk menghadapnya.

“kau yang selalu mengabaikan apa yang aku katakan, kau selalu memaksaku dan itu sungguh menggangguku , kau tahu itu?? Kau menyadarinya??” jawab soeun dingin dan masih dengan perasaan kesal yang menggebu-gebu , soeun lalu menatap wajah kimbum dan soeun bisa melihat sorot kesedihan dari mata kimbum saat soeun mengucapkan kata-katanya barusan.

“maa..maa..maaf” jawab kimbum terbata-bata , kimbum menundukan kepalanya tidak mau menatap soeun, soeun sedikit merasa bersalah kepada kimbum tetapi soeun sudah terlanjur kecewa dengan kimbum dan rasa kecewanya saat ini mengalahkan rasa cintanya pada pria di hadapannya.

“maaf, aku sama sekali tidak memikirkan perasaanmu selama ini soeun-yang” ucap kimbum lirih,

“aku benar-benar minta maaf ” ucap kimbum lagi, lalu berbalik badan untuk segera pergi meninggalkan soeun. Soeun tidak mau berbalik badan hanya untuk melihat punggung kimbum yang menjauh meninggalkannya, sakit itulah yang soeun rasakan.

“ke..kenapa?? kenapa wajahnya keliahatan sangat terluka?? ” gumam soeun lirih, soeun sendiri semakin di buat bingung dengan perasaannya sendiri, soeun tahu kalau kata-katanya barusan membuat kimbum sedih dan terluka tetapi soeun berusaha mengabaikannya hanya karena rasa kecewanya melihat kejadian pagi tadi. Soeun tahu bahwa rasa kecewanya sungguh tidak beralasan, soeun ingin menanyakan siapa gadis tadi kepada kimbum tetapi soeun mengurungkan niatnya karena ia bukan siapa-siapa saat ini jadi ia hanya bisa meluapkan rasa kecewa dan sakit hatinya dengan seperti ini, mencoba menjauhi kimbum mungkin itu yang terbaik.

***********

Sejak saat itu hari-hari kim soeun berubah, pria permen itu tak lagi mengunjunginya, tidak lagi mengganggunya saat jam istirahat, tidak lagi menjemputnya dirumah, tidak lagi menunggunya untuk pulang bersama, soeun merasakan rasa sepi yang menyeruak di hari-harinya, merasa seperti ada yang hilang dari hidupnya selama beberapa minggu ini, soeun sadar sepenuhnya bahwa sosok kimbum sudah mempengaruhi kehidupannya, tetapi soeun sendiri tidak bisa berbuat apa-apa. Ia sendiri sangat ingin kimbum seperti dulu lagi yang selalu mengganggunya dan mengusik kedamaiannya tidak seperti sekarang kehidupannya terasa kosong walaupun kedua sahabatnya selalu disampingnya, tetapi jika mengingat hal yang membuatnya seperti ini , rasa kecewa itu muncul lagi dan mematahkan keinginan soeun yang berharap kimbum seperti dulu, soeun sudah berusaha untuk melupakan kim candy-nya tetapi sepertinya akan sia sia saat ia mendengar kembali sebuah suara yang sangat di kenalnya memanggil nama nya saat ini.

“soeun-yang!!!” seoun melihat di depannya kini sudah berdiri sosok yang beberapa minggu ini ia rindukan, beridiri tegak di hadapannya dengan sorot mata yang terlihat menyedihkan menatapnya, soeun mengernyitkan alisnya bingung dengan apa arti dari sorot tatapan itu.

“soeun-yang ada yang ingin aku bicarakan” tanpa aba-aba lagi kimbum langsung menarik tangan soeun untuk mengikutinya. Soeun yang terkejut dengan apa yang kimbum lakukan sontak dia refleks lalu menepis dengan kencang pegangan tangan kimbum di lengannya.

“lepaskan!!!! Aku tidak mau berbicara denganmu !!!” bentak soeun tetapi kimbum tetap tidak menyerah , ia ingin meluruskan apa yang terjadi , dan apa yang membuat soeun berubah. Kimbum lalu kembali menggenggam tangan soeun dengan erat.

“ sebenarnya apa yang terjadi ? aku mohon ceritakan apa kesalahanku, aku sungguh tidak sanggup jika seperti ini terus menerus, aku tersiksa soeun-yang, aku mohon jelaskan apa salahku” pertanyaan menyedihkan yang keluar dari bibir kimbum semakin membuat soeun tidak tahu harus melakukan apa. Soeun ingin menceritakan alasan dari apa yang terjadi tetapi lidahnya serasa kelu untuk mengucapkannya, bukan hanya itu ia juga malu untuk menceritakannya.

“soeun-yang aku mohon” ucap kimbum lagi. Soeun menghela nafasnya pasrah dan memutuskan menceritakan semuanya , jujur jika ia masih enggan menceritakan semuanya ini semakin membuatnya tidak tenang.

“pagi itu aku melihatmu dengan seorang gadis” kimbum memandang soeun yang masih menundukan kepalanya, memasang pendengarannya baik-baik agar bisa menangkap semua ucapan yang keluar dari mulut soeun.

“kau terlihat akrab dengannya, dia seperti gadis yang baik dan polos, dan ia seperti nya menyukaimu” soeun menghela nafasnya lagi sebelum melanjutkan ucapannya , kimbum masih memperhatikannya.

“kim candy!! Kau juga menyukainya kan? Maka dari itu jangan dekati aku lagi” ucap soeun sedikit membentak lalu ia berusaha melepaskan genggaman tangan kimbum tetapi yang ada malah kimbum semakin kencang menggenggamnya,.soeun bisa melihat senyum kecil terukir di wajah tampan kimbum.

“lalu kau cemburu ya?” wajah soeun memanas mendengar ucapan kimbum , aliran darahnya berdesir hangat mendengarnya, tetapi soeun segera menepisnya , ia tidak mau masuk dalam pesona kimbum lagi.

“itu tidak mungkin!!!!”

“cemburu? Kenapa aku harus cemburu?” bantah hati soeun.

TAPPP… soeun merasakan kimbum kini menarik tangannya.

“ apa yang kau lakukan!!” teriak soeun .

“sudahlah ikut saja”

“aku tidak mau!!”

oooooooooooOOOOOOOOOOOOoooooooooooooo

“kau mau bawa aku kemana sih sebenarnya?” soeun heran karena kimbum kini membawanya ke kawasan perumahan mewah di gangnam.

“kita sudah sampai” jawab kimbum.

“sampai ke ma..” ucapan soeun berhenti dan berbalik heran melihat kimbum tengah membuka pintu gerbang tinggi menjulang di hadapan mereka, pintu gerbang yang di dalamnya terdapat sebuah rumah mewah bak istana kerajaan yang megah, rumah yang di lihat soeun benar benar megah hingga membuat soeun tak mampu mengatupkan bibirnya yang kini berubah menjadi hurup “O” lebar, soeun baru pertama kali melihat rumah semegah ini, rumah ini bahkan 100 kali lipat lebih luas dari rumah soeun. Ditengah keterkejutannya yang belum pulih , tangan kimbum sudah menariknya memasuki halaman rumah itu.

“ayo masuk” ucapnya santai.

“ini dimana?” tanya soeun lagi, Soeun masih bertanya tanya sebenarnya apa tujuan kimbum membawanya kesini, dan rumah siapa ini , pikirnya berkecamuk tetapi sedetik kemudian ia mendapat jawabannya.

“ini rumahku” ucapnya sambil mengembangkan senyumnya, senyum yang entah sejak kapan menjadi candu bagi soeun untuk terus merindukannya.

“mwo??? Rumahmu?” soeun tambah melongo masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya dari bibir kimbum.

“iya” kimbum menarik tangan soeun lagi untuk mengikuti langkahnya, saat langkah mereka sudah memasuki pintu depan rumah megah ini pintu itu dengan otomatis terbuka sendiri dan soeun takjub saat apa yang dilihatnya pertama kali apa yang ada didalam rumah ini, para maid yang tak terhitung jumlahnya sudah berjejer rapih menyambut mereka di depan pintu, semua membungkukan badan mereka saat melihat tuan muda mereka sambil berkata “selamat datang tuan muda”. Astaga sebenarnya siapa sosok kimbum sebenarnya? Mengapa ia begitu misterius bagiku, aku harus segera mencari tahu, ucapan batin soeun.

“kim..kim..bum” tanya soeun tergagap.

“apa?” astaga, bisakah manusia di depanku ini memberi jawaban yang panjang, apa dia tidak tahu kalau aku hampir di buat mati penasaran olehnya, gerutu soeun dalam hati.

“kau.. tuan muda dirumah ini?” akhirnya soeun bisa menanyakan hal yang sedari tadi mengganjal di pikirannya.

“begitulah, ayo masuk” soeun rasanya ingin menendang bokong kimbum saat ini juga, kenapa dia terlihat santai santai saja di saat aku dibuat seperti orang bodoh, gerutu soeun lagi. Kini kimbum membawa soeun ke dalam rumah megahnya, melewati lorong demi lorong yang terasa bagaikan gua panjang bagi soeun, kimbum terus melangkah hingga langkah nya berbelok ke lorong sebelah kanannya yang ternyata ruang tengah mereka. Ya ampun setelah kakiku pegal karena harus melewati lorong lorong itu, dan aku baru sampai diruang tengah rumahnya, ini gila, gerutu soeun. Tetapi ada satu hal yang baru terjawab atas semua rasa penasarannya, soeun baru sadar kenapa kimbum bisa membelikannya kalung mahal dan menyewa kereta gantung di namsan tower waktu itu, dan inilah jawabannya, kimbum bukanlah orang sembarangan, kimbum bukanlah orang sederhana sesederhana apa yang di lihatnya selama ini. dan ada satu lagi yang menjadi pertanyaan baru soeun, kimbum siapa? Dan kenapa ia menyembunyikan statusnya? Itu yang mengganggunya saat ini. Setelah sampai diruang tengah rumah kimbum, rasa takjub soeun semakin bertambah melihat keadaan ruang tengah rumah kimbum, ruang tengah ini begitu megah lebih megah dari rumah soeun, dengan arsitektur yang semakin menambah kesan mewah. Lampu krystal yang tergantung indah , sofa mewah yang sepertinya lebih nyaman di banding kasur soeun, dan semua yang soeun lihat benar benar membuatnya ingin pingsan detik ini juga, tetapi ia mengurungkan niat pingsan nya itu saat melihat sebuah bingkai foto besar terpajang manis di dinding di hadapan soeun. Mata soeun semakin membelalak sempurna saat melihat siapa orang yang di foto itu. Gadis itu, gadis yang aku lihat waktu itu bersama kimbum, siapa dia sebenarnya? Kenapa di foto itu mereka mesra sekali, hati dan pikiran soeun saat ini sedang berpikir keras mencari jawabannya. Soeun melangkah maju menghampiri bingkai foto itu, tatapan matanya berubah menjadi sayu saat matanya melihat dari dekat foto itu. Dia membawaku kesini hanya untuk memperlihatkan ini?, batin soeun. Soeun tidak sanggup melihatnya dan menundukan kepalanya. Kimbum mengerti apa yang soeun pikirkan saat melihat foto dia dan namjoo.

“dia adalah kim namjoo” ujar kimbum.

“aku tidak mau tahu” kesal soeun dalam hati.

“kim namjoo , dia adalah adikku” kini mata soeun yang sayu kembali mendapatkan tenaga untuk membelalak sempurna mendengar ucapan kimbum barusan. Mwo? Adik?. Soeun masih belum mengeluarkan suaranya, ia masih ingin membiarkan kimbum meneruskan ucapannya, ia ingin segera terbebas dari semua rasa penasarannya.

“namjoo , kehilangan orang tuanya sejak ia masih bayi” ucap kimbum. Mwo?? Jadi apa maksud semua ini?? Pikir soeun lagi.

“kedua orang tua ku mengadopsinya, karena namjoo adalah anak dari sahabat mereka dan aku sudah menganggapnya sebagai adikku sendiri sejak saat itu” kimbum menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya.

“karena kedua orang tua ku memutuskan untuk bercerai di umur kami yang masih belasan tahun, namjoo ikut ibuku ke jepang dan aku ikut ayah. Makanya kemarin namjoo datang menemuiku karena ia merindukanku ” terdengar nada kesedihan saat kimbum menyelesaikan kalimatnya. Jadi ini, jadi ini jawaban dari semua rasa penasaranku, batin soeun. Ada perasaan lega yang menjalar di hati soeun.

“aku benar benar salah paham, arghh aku malu melakukan semua ini pada kimbum” teriak soeun dalam hati, soeun rasanya ingin kembali ke masa saat ia tidak salah paham dengan hal ini, soeun benar benar ingin menghilang karena saking malunya.

“aku mau pulangg!!!” teriak soeun. Tetapi langkah nya terhenti saat dirasakannya kimbum memeluk nya dari belakang, memeluknya saat erat. Soeun bisa merasakan kembali jantungnya yang berdetak tak normal dan tubuhnya menegang.

“aku sangat menyukaimu soeun-yang” ucap kimbum lirih, kimbum membenamkan kepalanya di lekukan leher soeun membuat soeun menahan nafas dengan sensasi yang dilakukan kimbum. Jadi dia benar benar menyukaiku?, pikir soeun.

“lepaskan aku” soeun mencoba melepaskan pelukan kimbum tetapi kimbum malah semakin erat memeluknya. Bagaimana ini..tubuhku jadi bergetar seperti ini, rutuk soeun dalam hati.

“tidak akan” ucap kimbum.

“pria permen!!”

“aku benar benar menyukai soeun-yang, aku benar benar mencintai soeun-yang” ujarya lagi semakin membuat soeun terperangah , yang sampai saat ini soeun tidak tahu adalah kenapa kimbum bisa menyukainya.

“kenapa kau menyukai ku? Sejak kapan?” tanya soeun yang penasaran.

“sejak hari pertama aku masuk kesekolah baruku, aku melihatmu di gerbang sekolah bersama teman temanmu, saat itu aku terpesona dengan dirimu yang begitu cantik dimataku, lalu tanpa di duga kita bertemu di taman belakang sekolah dan kau memberikanku sebuah permen strawberry kesukaanku, aku sungguh senang dan ingin memelukmu tetapi itu tidak mungkin” soeun terharu dengan penjelasan kimbum, kalimat yang memberitahu soeun bahwa ini alasan kimbum menyukainya. Mata soeun sudah berkaca kaca mendengarnya. Kimbum sendiri merasa sangat lega saat menjelaskan ini kepada soeun, sudah lama ia ingin menjelaskannya tetapi selalu tidak bisa karena ia sangat gugup untuk mengutarakannya, tetapi saat ini semuanya bagaikan udara yang sudah bisa kimbum hirup dengan bebas tanpa polusi .

“satu hal yang menurutku aneh, kenapa kau menangis hanya karena sebuah permen?” tanya soeun.

“kau tahu soeun-yang, kenapa aku belum pernah sama sekali menaiki kereta gantung di namsan tower?” tanya kimbum balik dan di jawab gelengan kepala dari soeun.

“karena kedua orang tuaku yang super sibuk dan mereka jarang sekali mempunyai waktu untuk hal hal semacam itu, dan kenapa aku menangis karena sebuah permen , itu karena …. ” kimbum menggantung ucapan nya.

“karena apa?” tanya soeun yang penasaran.

“itu karenaa….”

“yaaa!!!!” teriak soeun gemas.

“itu karena aku memang menyukai permen, tidak ada yang khusus” gubrakkkk, rasanya tubuh soeun ingin terjatuh kelantai kalau saja kimbum tidak memeluknya saat ini. Astaga pria ini benar benar, rutuk soeun.

“mwo?? Yaaa!!! Alasan macam apa itu” dengus soeun kesal.

“hehehe, aku mencintaimu soeun-yang” ujar kimbum kemudian membalikan tubuh soeun untuk menghadapnya. Soeun bisa melihat mata kimbum yang membuatnya nyaman, bisa melihat raut wajah kimbum yang terlihat sangat bahagia, soeun juga sebenarnya merasakan hal yang sama tetapi ia masih ragu untuk mengungkapkannya. Kimbum memojokan tubuh soeun ke dinding dan mengunci pergerakannya dengan kedua tangannya yang ia letakan di samping kanan dan kiri soeun, mata mereka kini saling menatap satu sama lain, mencoba lebih mencerna apa yang tersirat dalam diri mereka masing masing dengan tatapan itu.

“aku mencintaimu soeun-yang” ada sebuah senyum yang terukir di bibir mereka saat kimbum kembali mengatakan mantra nya.

“aku juga” dua kata itu meluncur sempurna dari bibir soeun, membuat kimbum semakin melebarkan senyumnya, soeun sendiri sadar ia mengucapkan kata itu tetapi ia tidak menyesalinya, inilah yang ia rasakan juga jadi soeun ingin mengatakannya.

“soeun-yang” kimbum perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah soeun dan sejurus kemudian bibir mereka kembali bertemu, ciuman pertama mereka sebagai dua makhluk tuhan yang saling mencintai, ciuman yang di inginkan keduanya dan tanpa unsur paksaan, soeun sendiri tidak menolaknya justru ia menikmatinya, terbukti dari tindakannya yang membalas ciuman kimbum , tangannya melingkar sempurna di leher kimbum sedangkan tangan kimbum kini semakin menarik kepala soeun untuk membuat ciuman mereka semakin dalam, mata keduanya saling terpejam dan membiarkan indra perasa mereka yang mengambil alih dari apa yang mereka lakukan.

ooooooOOOOOOOOOOOOOOOooooooo

seharian ini soeun resah karena kimbum, mata soeun tidak pernah lepas dari iphone di tangannya, seharian ini kimbum tidak memberi kabar padanya, entah kenapa soeun benar benar cemas karena kimbum hari ini tidak masuk sekolah.

“soeun-ah ” tegur jina yang melihat soeun sejak tadi terus melamun.

“eoh? Wae?” soeun malah balik bertanya.

“kau kenapa sejak tadi terus melamun?” tanya jina lagi.

“ah tidak , aku baik baik saja”

“oh ya, kemana pangeran permenmu, kenapa dia tidak masuk sekolah?” kini giliran hana yang bertanya.

“oh, dia pergi mengantar adiknya hari ini ke bandara” jawab soeun, kedua teman soeun hanya manggut manggut mengerti, mereka tahu apa yang terjadi, mereka tahu siapa cewek yang bersama kimbum waktu itu, dan mereka tahu apa hubungan kim soeun dan kimbum sekarang, soeun sudah menceritakan semuanya kepada mereka.

“kau kesepian sepertinya” celetuk hana sambil menyampirkan tas nya untuk bersiap pulang.

“tidak” elak soeun.

“eyyyyy kau berbohong, matamu hampir keluar karena terus terusan melihat ke iphone mu” goda jina yang kini ikut berjalan beriringan bersama soeun dan hana untuk segera pulang.

“tidak!!” elak soeun lagi, soeun benar-benar bingung mau mengatakan apa, soeun akui ia kesepian dan khawatir dengan kimbum tetapi ia malu untuk mengatakan kepada sahabatnya.

“hummm begitu yah”

“soeun-ah kau mau pulang bersama kami, sudah lama kita tidak pulang bersama” tawar hana yang sangat merindukan saat saat mereka selalu pulang bersama setiap hari tentunya sebelum ada kimbum. Jina hanya mengangguk mengiyakan apa yang hana bilang, baru saja soeun ingin memberikan jawaban atas ajakan sahabatnya tetapi sebuah suara yang soeun rindukan kini terdengar memanggil namanya.

“soeun-yang!!!” teriak kimbum dari arah gerbang sekolah.

“tetapi sepertinya akan gagal untuk pulang bersama” ucap hana lesu yang di iyakan jina juga.

“mianhae chingu-ya” soeun merasa tidak enak dengan sahabatnnya saat ini, tetapi ia juga tidak tahu harus bagaimana.

“gwenchana, kami pulang dulu soeun-ah bye bye, hati hati yah” ucap jina.

“sampai nanti soeun” ucap hana dan mereka berdua mulai melangkah menjauhi pelataran sekolah meninggalkan soeun dengan kimbum.

“bye bye” teriak soeun.

“ah aku senang akhirnya bisa bertemu dengan soeun-yang” kimbum langsung memeluk soeun begitu sampai di hadapan soeun.

“kau pasti kesepian yah?” imbuhnya lagi. Soeun yang terkejut karena tiba tiba kimbum memeluknya hanya diam saja. Senyum kimbum makin mengembang saat matanya menangkap sesuatu di tubuh soeun.

“kau memakai kalung yang aku berikan, aku senang sekali” ujarnya saat melihat kalung yang melingkar indah di leher soeun.

“ya!! Kau tidak malu semua orang melihat kita” soeun sungguh malu kala ia sadar semua murid sedang melihat kearah mereka, wajahnya sukses memerah padam. Tetapi sepertinya kimbum mengabaikan ucapannya.

“ya!! Kau dengar tidak ucapanku, lepaskan” kimbum malah semakin erat memeluk soeun.

“setelah ini aku ada urusan, jadi nanti aku tidak bisa bersama soeun-yang” ucap kimbum.

“makanya sebentar saja biarkan aku seperti ini” imbuhnya lagi.

“ya tapi kan ini di lingkungan sekolah, lihatlah semua mata melihat kearah kita, cepat lepaskan” paksa soeun lagi.

“aku ingin seperti ini” aigoo soeun rasanya ingin menjitak kepala kimbum yang begitu keras kepala ini.

“memangnya kau ada urusan apa? Apa penting?” soeun memutuskan untuk bertanya karena sikap kimbum sungguh aneh walaupun memang ia selalu aneh.

“tidak, aku hanya akan membeli dasi untuk menghadiri rapat ayahku yang sangat penting, dan aku benar benar ingin membelinya”

“apa kau mau membantuku memilihkan dasi soeun-yang?” tanya kimbum berharap soeun mau membantunya memilihkan dasi untuknya.

“aku tidak tahu tentang hal hal seperti itu” jawab soeun.

“ayolah soeun-yang” paksa kimbum sambil merajuk.

“aishhh, baiklah” soeun akhirnya mengiyakan ajakan kimbum. Bukankah sama saja ia menolak kalau ujung ujungnya tetap di paksa.

“kalau begitu ayo kita pergi sebelum kau berubah pikiran lagi” kimbum segera menarik tangan soeun menuju mobilnya, sekarang kimbum tidak memakai sepeda lagi entah apa alasannya soeun tidak tahu.

“terima kasih soeun-yang” soeun hanya bisa menatap punggung kimbum dan mengikuti langkahnya.

“soeun-yang lusa kau harus pergi denganku ok?” ujar kimbum saat mereka kini sudah berada di dalam mobil kimbum.

“heh baiklah” jawabnya.

Dua hari lagi sekolah soeun dan kimbum memang akan mengadakan acara tahunan yang sudah rutin di langsungkan setiap tahun, dengan tema berbeda setiap tahunnya.

oooooooooooOOOOOOOOOOOOOOOOOooooooooooooooooooo

jam sudah menunjukan pukul setengah 8 malam , semua murid murid sudah memasuki area ballroom sekolah yang menjadi tempat berlangsung nya acara tahunan kali ini, dengan tema pesta dansa semua murid murid memakai kostum sesuai dengan tema, wanita memakai gaun dan pria memakai tuxedo, semua sudah terlihat dengan pasangan mereka masing-masing karena memang tema kali ini mengharuskan mereka membawa pasangan, yang tidak membawa pasangan di larang mengikuti acara kali ini. Sungguh kejam memang kenapa hanya orang yang punya pasangan saja yang di perbolehkan mengikuti acara tahunan sekolah kali ini tetapi memang itulah persyaratannya. Sudah setengah jam soeun menunggu kimbum yang tadi meminta izin untuk pergi ke toilet, tetapi sampai sekarang orang yang di tunggu sama sekali belum menampakan batang hidungnya. Soeun sudah mengumpat sedari tadi karena bosan menunggu dan juga karena ia malu harus menjadi bahan lirikan semua pasangan yang ada di ballroom sekolah, soeun sudah sibuk mondar mandir mencari kimbum karena tadi ia tidak menemukan kimbum di sekitar toilet pria.

“aishhh kemana orang itu ” umpat soeun. Soeun lelah mencari sosok kimbum dan akhirnya memilih untuk duduk di depan kolam renang yang ada di belakang gedung ballroom sekolah, suara musik sudah tidak terdengar karena gedung ballroom yang kedap suara. Soeun menghela nafas nya berkali kali tetapi tarikan nafas nya tercekat seketika saat mendengar suara seseorang yang sangat ia kenal.

“aku mau pacaran denganmu” mata soeun membulat sempurna saat mengetahui siapa orang yang mengucapkan kalimat itu, karena penasaran soeun akhirnya memutuskan untuk mencari tahu apa yang di dengarnya bukanlah suara kimbum, tetapi perkiraannya salah ternyata suara itu memang benar suara kimbum, dan soeun lebih terkejut lagi saat tahu kimbum sedang bersama dengan seorang gadis saat ini, mereka tidak menyadari kalau ada soeun di dekat mereka.

“apa?? Kau serius mau berpacaran denganku?” tanya sang gadis tak percaya dengan apa yang di dengarnya dari pria yang ia katakan cintanya.

“iya”jawab kimbum.

“andwe , andwe, tidak mungkin kimbum berpacaran dengan jung eunji, bukankah dia bilang hanya menyukaiku, ini tidak mungkin’” gumam soeun dalam hati, ia masih sulit untuk percaya dengan apa yang ia lihat dan dengar sendiri, dan lebih shock lagi saat mendengar ucapan kimbum saat ini.

“lusa aku akan pergi ke newyork, aku akan keluar dari sekolah ini, kalau kau mau menerimanya kita pacaran saja” soeun meremas bagian bawah gaunnya kencang, tangannya bergetar dan kakinya terasa lemas mendengar penuturan kimbum.

“new york? Kenapa kimbum tidak menceritakan ini kepadaku” lirihnya berujar sendiri dengan tatapan mata yang masih terus mengawasi dua orang yang ada di daerah pengawasan matanya.

“apa kau mau masih menyukai ku? Tidak mau kan? Kau bahkan tidak tahu apa apa tentang ku, jangan mengatakan kata suka semudah itu” imbuhnya lagi terkesan dingin, lalu ia meninggalkan gadis yang menyatakan perasaannya tadi sendirian dengan keterkejutannya. Soeun memilih menjauh dari tempat ia berdiri sekarang saat dilihatnya kimbum sudah beranjang pergi dari tempatnya , soeun masih termangu mencerna ucapan kimbum, pikirannya campur aduk saat ini, tiba tiba rasa takut kehilangan muncul dan jantungnya berdegup kencang.

“kenapa dia tidak bilang padaku? Kenapa aku tidak tahu?” batinya.

“soeun-yang…” kimbum terkejut saat melihat soeun yang sedang bersandar di tembok belakang ballroom dengan kepala menunduk dan tangan yang terus meremas gaun putih diatas lutut yang di pakainya. Soeun yang menyadari kimbum memanggilnya pun mengangkat kepalanya untuk melihat kimbum, dilihatnya saat ini kimbum sudah berdiri di hadapannya.

“soeun-yang kau kenapa bisa ada disini? Maaf tadi aku lama..aku..aaku” belum selesai kimbum menyelesaikan ucapannya tetapi soeun sudah memotong ucapannya.

“kau bilang new york?” tanya soeun . mata tajam kimbum membelalak sempurna , bagaimana kim soeun bisa tahu tentang ini, apa tadi dia mendengar semuanya?, pikirnya.

“jawabb!!!!!” bentak soeun.

“maaf, ini perintah ayahku soeun-yang” jawab kimbum, ia terpaksa mengatakannya, pikirannya saat ini campur aduk bingung harus bagaimana, di satu sisi ia tidak ingin pergi meninggalkan soeun nya tetapi perintah ayahnya juga tidak bisa di langgarnya.

“mwo??” tanya nya lagi masih tidak percaya.

“aku harus melanjutkan sekolah ku disana, aku sudah benar benar menolaknya tetapi tidak bisa, KIM’s crop akan menjadi tanggung jawabku” ujarnya terdengar lemah, kimbum mengusap wajahnya kasar terlihat prustasi dengan ini.

“aku bisa kembali kekorea karena aku bisa membujuk ayahku, dan yang lebih buruk lagi aku harus berada disana selama 4 tahun” soeun sudah tidak sanggup menahan airmatanya untuk tidak menetes di hadapan kimbum, ia tidak mau terlihat menyedihkan saat ini. Kimbum yang melihat soeun meneteskan airmatanya begitu tersakiti perasaannya saat ini, ia sungguh berada di jalan buntu , hatinya sakit melihat orang yang di cintainya menangis, rasanya ia ingin membatalkan semuanya tetapi ia tidak bisa. Kimbum menghapus airmata soeun dengan ibu jarinya lalu menghela nafas keputus asaannya.

“kalau kau mau mengakhirinya………..” soeun masih menangis menatap kimbum.

“tapi bagaimanapun juga aku tidak mau putus denganmu soeun-yang” lirihnya

“aku minta maaf” soeun sudah tidak kuat, dia langsung menghambur memeluk kimbum dengan erat, soeun semakin menangis di pelukan kimbum, kimbum membalas pelukan soeun tak kalah eratnya.

“kenapa ? hiks…hikss”

“maaf”

“padahal aku sudah mulai menyukaimu , ini sungguh menyakitkan hiks hiks” ucap soeun dalam tangis yang semakin terisak.

“maaf” hanya kata itu yang keluar dari bibir kimbum. Kimbum semakin mempererat pelukannya kepada soeun , ia merengkuh kepala soeun dan langsung menciumnya dalam, ciuman dengan rasa takut kehilangan didalamnya, ciuman yang menjadi saksi bahwa kimbum sangat tidak ingin kehilangan soeun dan soeun juga semakin erat memeluk leher kimbum dan membalas ciuman kimbum dengan airmata yang masih mengalir.

“maaf” satu kata yang terucap dari bibir kimbum di sela sela ciuman intens mereka.

ooooooooooOOOOOOOOOOOOOOoooooooooooo

EPILOG

4 tahun berlalu, banyak musim yang sudah berhasil di lalui seorang kim soeun tanpa sosok kim sang bum, orang yang di cintainya. Saat ini sudah memasuki musim semi , soeun menghentikan langkahnya sejenak untuk sekedar menghirup sejuknya udara musim semi kali ini, entah apa yang membuatnya merasa musim semi tahun ini berbeda, soeun benar benar menikmati nya saat ini. Langkahnya kembali melangkah menelusuri setiap jalan kota soeul yang sangat indah baginya, perasaanya saat ini sedang senang karena ini sudah tahun ke 4 yang menandakan 4 tahun perginya pria permennya dan sebentar lagi ia akan bisa bertemu dengan pria permennya kerena janji yang dulu kim candy ucapkan.

“tepat di saat umur mu 21 th aku akan pulang ke korea untuk kembali pada mu” itulah janji yang diucapkannya saat di malam acara tahunan sekolah, senyum mengembang di wajah soeun saat mengingat kembali janji itu, tetapi detik berikutnya senyum kembali hilang dari wajahnya.

“ini sudah 5 bulan dari ulang tahunku tetapi kenapa ia tidak menepati janjinya” gumamnya sedih, ulang tahunnya sudah 5 bulan yang lalu tetapi kimbum bahkan tidak ada tepat di saat umurnya yang ke 21. Dering suara handphone membuyarkan pikiran soeun.

“eoh hana-ya”

“……………..”

“iya ini aku sudah sampai statiun kereta , aku akan segera sampai”

“…………….”

“aishh cerewet ,, baiklah tunggu aku ok” klikkkk sambungan tlp pun terputus, saat ini soeun akan pergi ke rumah hana yang sedang mengadakan syukuran kecil-kecilan dirumah nya karena berhasil mendapatkan juara 2 lomba lukis yang di ikutinya, soeun memilih naik kereta karena akan lebih cepat sampai di rumah hana daripada naik taxi. Suara pemberitahuan bahwa kereta yang akan menuju daerah yang ditujunnya tiba , soeun langsung menaiki kereta itu tanpa tahu bahwa ada seseorang yang sedang mengikutinya.

Soeun duduk di tempat duduk dekat jendela di pojok kanan, dan ia melihat ada seorang pria duduk di sampingnya dengan memakai topi dan jaket berbahan jeans berwarna hitam dan celana jeans skiny nya, terlihat perfect karena tubuhnya yang tinggi tetapi soeun tidak bisa melihat wajahnya karena ia menunduk dan mengeratkan topinya ke bawah wajahnya seperti menutupi identitasnya, soeun mengabaikan hal itu dan mengambil sesuatu di dalam saku blazer yang di pakainya, sebuah permen rasa strawberry.

“sudah 4 tahun” gumamnya sepelan mungkin sambil memandangi sebuah permen rasa strawberry yang ada di tangannya.

“mungkin kim candy sudah berubah”

“apa dia masih menyukai permen rasa strawberry seperti dulu..” sebuah pertanyaan yang hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya, tanpa menyadari bahwa pria di sampingnya mendengar semua gumamannya, pria itu lantas mengembangkan senyumnya di balik wajahnya yang terus menunduk.

SREKK CLAKKKK

Soeun melihat permen yang ia buka jatuh ke bawah dan meluncur jauh darinya.

“wah aku melakukan hal yang sama seperti pria permen dulu di belakang sekolah” ucapnya tersenyum sendiri mengingat hal yang sekarang ia anggap sebagai kenangan terindah.

“ini” soeun menoleh ke arah pria yang ada di sampingnya .

“untuk mu, ini juga rasa strawberry” ucapnya lagi lalu mengangkat kepalanya dan menatap soeun. Soeun terbelalak sempurna melihat siapa orang yang ada di sampingnya saat ini, mata soeun seketika berubah berkaca kaca menatapnya.

“aku kembali soeun-yang” senyum mengembang dari wajah pria yang ternyata adalah kim bum, ia membuka topinya . soeun masih menatap intens pria di hadapannya, mencoba mencari tahu bahwa penglihatannya tidak terganggu, soeun seperti mimpi saat ini.

“kim bum” gumamnya lirih, masih dengan keterkejutannya.

“iya ini aku soeun-yang” jawabnya.

“benarkah kau kimbum?” tanyanya lagi. Lihatlah kimbum yang sekarang begitu tampan sangat tampan sehingga membuatnya masih sulit percaya jika sosok di hadapannya adalah kimbum.

“iya ini aku” jawabnya lagi. Soeun langsung menghambur memeluk kimbum , ia tidak perduli jika semua mata di kereta ini sedang memperhatikannya, yang ia inginkan hanyalah memeluk sosok kimbum yang dirindukannya.

“ya!! Kau kenapa lama sekali kembali kesini, aku merindukanmu hiks hiks” soeun terisak dalam pelukan kimbum, 4 tahun waktu yang cukup lama untuk mereka lalui dan kim soeun benar benar merindukan pria permennya yang dulu selalu menjadi penguntit dan pemaksanya.

“aku sangat sangat sangat merindukan soeun-yang” kimbum membelai rambut soeun yang di gerai indah, sangat lembut hingga membuat soeun nyaman, kim bum sangat merindukan malaikatnya yang sudah 4 tahun ini tidak ia lihat sosoknya dan lihatlah sekarang malaikatnya benar benar berubah menjadi malaikat cantik sangat cantik lebih cantik dari 4 tahun lalu, kimbum semakin mengeratkan pelukannya dan mengabaikan sekitar.

Berawal dari sebuah permen rasa strawberry yang membawa mereka ke jalan takdir yang sudah tergaris dari tuhan, mengubah keegoisan menjadi kerinduan, menghadirkan cinta baru yang akan mereka rasakan bersama sama, semua kesempatan hanya berawal dari satu kejadian that is strawberry candy………….

THE END…………….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Thanks for mates yang ud meninggalkan jejak di ff SUPER GAJE ku hahaha,,,, semoga endingnya gak mengecewakan.

Posted on Maret 2, 2014, in Two Shoot. Bookmark the permalink. 141 Komentar.

  1. ini ceritanya sweet banget min :)))))

  2. Wah sweet banget..asyikkk…

  3. waaaa,kyowaaaaa…ceritanya bgs bgt. fresh, lucu, romantic…complete bgt pkoknya… ^^
    ah,t.o.p b.g.t pokoknya
    ditunggu karya2 selanjutnya ya ^^

  4. Bagus bagus thor,,,
    Genre nya macem2,,ditunggu ff lainnya

  5. Wahhhhhh senangnya bumsso bisa bersatu diakhirnya,masih tetap berharap itu menjadi kenyataan^^

  6. knp kim bum ga menjelaskan masalahnya dg jung eunji sama so eun seperti waktu sso salah paham sama adiknya rasanya jd agak2 gantung deh tapi akhirnya ttp ok koq happy ending

  7. Aku suka banget ff ny..
    Sweet , romantic & menurutku konflik ny nggak terlalu rumit..
    Daebak buat author dech..

  8. Yaaah lg happy2 ny meraka pacaran harus pisah lama,

    4 tahun menanti Happy ending jg…sweet bgt♡♥

  9. eun ji itu siapanya kimbum ya sebenernya dan ada hubungan apa ? disini kurang dijelaskan ya thor tapi gapapa yg penting akhirnya happy ending yeeeeee :3

  10. Hihi romantis banget sih mereka ini 😀

  11. Daebakk ini kerenn (y)

  12. sebenernya rada bingung ma jalan cerita part end nya,tp it’s ok lah

  13. Romantis nya…kim bum dan so eun..memang cocok
    Semangat untum karya2 mu

  14. So sweet..manis seperti candy…

  15. sweet bgt, se sweet strawberry n mr. kim candy

  16. sweettttt seperti candy

  17. Bagusss tp masih merasa misterius kenapa kim bum bisa suka permen stroberi…

  18. ya ampuuuun ceritanya manisss banget and romantis
    huaaaaaa bumppa kereeeeen bisa meluluhkan eunni ku

    suka banget ma ceritanya ringan tapi romantis dan penuh nuansa gembira gimana gitu,
    walaupum harus pisah dulu gara gara bumppa harus ngelanjutin
    tapi akhirnya bersatu juga,,,…

    gomawoooo

  19. ……R I N G A N……
    B amat sangat menghibur…

    Kayak nonton ftv d SCTV…

  20. Yeayyy happy ending. epilognya juga keren. Author memang hebat…. Daebakk Author 😀 ♥

  21. Ceritanya sop sweet bgt 🙂 sso dari merasa risih sama bumppa sampe suka eehhh maksudnya cinta sama bumppa hehehe 😀

    Terus berkarya 😉

  22. Aurellia michelle

    Bagus tapi aku agak bingung bagian kimbum ngomong sama eunji disitu aku bingung masalahnya apa :3

  23. yeee happy ending

  24. semua kslhan terselesaikan.
    bumssso sma setia bisa nunggu smpai 4 thn slut bgt deh

  25. Daebak ceritanya sweet bingo thorr mantap dah…..

  26. Denisa Saputri

    Ff nya bagus kok.. cerita nya lucu gituu
    Terus berkarya.. Fighting!! ^^

  27. Hufttttt akhirnyaaaaa
    Waktu di awal-awal sempet kesel karena Sso eonni salah paham tuh ke Bumppa -__-
    Kasian Sso eonni udah nungguin Bumppa lamaaa tapi akhirnya mereka ketemu lagi dan pertemuan mereka sama seperti saat mereka pertama bertemu yaitu karena permen strawberry :-). Bumppa disini jadi manis banget aku sukaaa 🙂

  28. Hufttttt akhirnyaaaaa
    Waktu di awal-awal sempet kesel karena Sso eonni salah paham tuh ke Bumppa -__-
    Kasian Sso eonni udah nungguin Bumppa lamaaa tapi akhirnya mereka ketemu lagi dan pertemuan mereka sama seperti saat mereka pertama bertemu yaitu karena permen strawberry :-). Bumppa disini jadi manis banget aku sukaaa :-).
    Tapi aku bingung waktu part Bumppa lagi ngomong sama eunji maksudnya apa ya? Hehe

  29. Hufttttt akhirnyaaaaa
    Waktu di awal-awal sempet kesel karena Sso eonni salah paham tuh ke Bumppa -__-
    Kasian Sso eonni udah nungguin Bumppa lamaaa tapi akhirnya mereka ketemu lagi dan pertemuan mereka sama seperti saat mereka pertama bertemu yaitu karena permen strawberry :-). Bumppa disini jadi manis banget aku sukaaa :-).
    Tapi aku bingung waktu part Bumppa lagi ngomong sama eunji maksudnya apa ya? Hehe
    Semangat terus dalam berkarya ya thor 🙂

  30. so sweet.happy ending.

  31. hahaha aneh tapi lucu unik yg penting keren

  32. hehehhe…. keren thor, improvisasi kisahnya .. walaupun aku pernah membaca kisahnya yg mungkin thor maksud di komiknya, tapi jujur yg ini lbh romantis ~ dan jujur aku suka. so sweet bgt pass Kim Bum blg rasanya strawberry *oh god d*am, thats so romantic and it sound crazy for hear that…
    tetap berkarya menulis yang thor.. fighting ~

  33. Wah keren deh critax akhirx bumppa kmbali lgi kkorea stlah 4 th pergi utk mlanjutkan skullx n dia langsung menemui sso sang pujaan hatix n akhirx bumsso kmbali bersama lgi so sweetx bumsso deh….

  34. Keren!!! Berawal dari permen semuanya jadi hubungan yg manis… Walaupun awalnya sso kesel banget karna diikutin kim bum tiap hari, tapi akhirnya sso bisa juga bales cintanya bum… Sempet deg2an pa bum tiba2 bilang mau pacaran ama eunji, tapi untunglah itu cuma cara kim bum nolak eunji… Keren ff nya lucu, endingnya juga happy ending^^
    Mian baru komen…

  35. Suka sama momen2 nyaa bumsso sweet romntis 🙂

  36. Pria permen dan gadis stawberry bersatu kembali

  37. akhirnya, kim bum kembali jga. dan mereka bsa bersama lagi dehh

  38. Hpy ending….
    So sweet banget
    Akhirnya setelah 4 tahun bumsso bersatu 🙂

  39. Gk da sp ny ya kh ?. Suka ceritanya

Tinggalkan komentar