The past Destiny [part 1/2]

Tittle: The past destiny

Author: Atty Pyaarkabumsso

Main Cast: Kim Bum & Kim So Eun

Other Cast: Moon Geun Young

Gendre: Sad Romance, fantasy

Type: TwoShoot

Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.

@@@@@

~BRAAAK~

Pintu kamar bernuasa mewah itu di buka dengan kasar nya oleh seorang wanita cantik. Wanita itu menatap tajam kearah tempat tidur, dimana disana terdapat 2 manusia yg tadi sedang bergumul di balik selimut, kedua insan berbeda jenis itu segera menghentikan aktifitas mereka karena kedatangan wanita itu.

“Pakai pakaianmu dan pergi dari sini” bisik pria itu pada wanita yang tadi tengah bergumul dengannya. Wanita itu mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai lalu masuk kekamar mandi.

Lalu pria itu beralih melihat ke arah wanita yang masih berada diambang pintu.

“Ada apa kau kemari?” Tanya nya santai sambil memakai handuk kimononya untuk menutup tubuh naked nya.
Wanita itu menatap si pria dengan mata berkaca-kaca. Lalu berjalan mendekati pria yang berstatus tunangannya.

~plaakk~

“Kenapa Kim Bum??, kenapa kau selalu melukai perasaanku” isak wanita itu setelah menampar tunangan yang bernama Kim Bum.

Kim Bum sedikit mengelus bibirnya untuk mengurangi rasa nyeri akibat tamparan itu, ia tersenyum sinis.

“Bum-Ssi aku pergi dulu yah…” Sela wanita yang tadi bersama Kim Bum.

Cup..

“Ne, nanti malam aku akan menemuimu lagi, karena kita belum melanjutkan ‘pesta’ kita tadi” ucap nya tanpa menghiraukan tunangannya yang ada di hadapannya. Kemudian wanita itu pun pergi.

“Kenapa Kim Bum?..hiks”

“Kau yang menyakiti dirimu sendiri Geun Young, aku sudah menyuruhmu untuk memutuskan pertunangan kita dan meninggalkan ku, tapi kau tak mau” ucap Kim Bum santai.

“Aku mencintaimu Kim Bum” ucap Geun Young.

“Heoh cinta?, aku hanya ambisimu. Kalau kau mencintaiku lalu kenapa kau menutupi masa laluku. Atau kau takut kalau aku mengingat masa laluku, aku akan meninggalkanmu??” Sinis Kim Bum

“Aku menutupi nya karena aku tidak mau kalau kau kembali terluka saat tahu masa lalu mu”

“Oh yaa?!!. Memangnya apa yang terjadi dimasa laluku, hingga aku akan terluka kalau aku mengingatnya??”

“………”

“Jawab aku Moon Geun Young!!!!”

“Keluar!!!!” Ucap Kim Bum emosi saat Geun Young hanya bungkam.

Dengan masih terisak, Geun Young keluar dari kamar Kim Bum

“Aaarrrgggg..” ~praanngg~

Teriak Kim Bum sambil memecahkan beberapa barang di kamar nya. Sementara dari luar kamar, Geun Young masih menatap pintu kamar Kim Bum.

“Kau benar Kim Bum, karena takut kau akan meninggalkanku, aku tidak bisa menceritakan masa lalu mu dan terlebih lagi jika kau mengingat gadis itu, aku berharap ingatanmu tidak akan kembali selama nya.” Ucap Geun Young.

****

Kim Bum mengendari mobilnya melintasi jalanan sepi, dengan sisa persaan kesalnya.

“Drrrrtttt”

Kim Bum mengangkat panggilan yang masuk.

“Ne….”

“…….”

“Aku tidak bisa menemuimu sekarang!”

“…….”

“Kalau aku bilang tidak bisa yah tidak!!!!… Jangan pernah memaksaku apa kau mengerti!!!” Emosi Kim Bum pada wanita yang menelponnya.

~Traaakkk~

Kim Bum menutup dan membanting iphone nya…

~ciiiiittt~

Kim Bum mengerem mendadak saat mobil nya menyerempet seseorang yang menyebrang.

“Aahhh SIAL”

Kim Bum keluar dari mobil dan menghampiri seseorang yang tak sengaja ditrabraknya, dia seorang wanita.

“Nona, anda tidak apa-apa?” Tanya Kim Bum malas-malasan

Wanita itu mendongak sambil memegangi lututnya yang berdarah

“Aww.. Sakit..” Ringis nya. Kim Bum yang tadinya terlihat malas-malasan. Kini saat ia bisa dengan jelas melihat wajah wanita itu, ia malah terus asik memperhatikan wajah wanita itu sampai tanpa sadar dia berjongkok mensejajarkan dirinya dengan wanita itu. Wanita itu menatap Kim bum yang masih diam dan menatapnya.

“Tuan… Apa anda tidak bisa menyetir mobil heoh?” Ucapan wanita itu membuat Kim Bum tersadar dari lamunannya.

“Oh..ah.. Maaf nona saya tidak sengaja.. Apa ada yang terluka?” Tanya Kim Bum.

“Baiklah tidak apa-apa, hanya luka kecil… Bisa tolong aku bantu untuk berdiri?” Pinta wanita itu dengan lembut.

“Ah ne…” Kim Bum membatu wanita itu berdiri.

“Nona, meskipun ini luka kecil tapi harus segera di obati agar tidak infeksi” ucap Kim Bum.

“Iyaa aku tahu, nanti aku akan mengobatinya di rumah”

“Biar aku bantu mengobatinya, kebetulan di mobilku ada obat merah dan anti septik”

“Baiklah jika itu tidak merepotkan anda?” Ucap wanita itu.

“Tentu saja tidak, anggap saja ini sebagai permintaan ma’af ku” ucap Kim Bum lalu menuntun wanita itu untuk masuk ke mobilnya.

Kim Bum yang berada di luar pintu mobil berlutut dihadapan wanita itu yang sudah duduk di jok mobil, dengan telaten ia mengolesi obat merah ke lukanya, dia tak segan-segan pula meniup-niupnya.

“Boleh aku tau siapa namamu?” Tanya Kim Bum disela-sela aktifitasnya mengobati kaki wanita itu tanpa menatapnya.

“Kim So Eun..” Jawab wanita itu. Mendengar nama Kim So Eun, Kim Bum langsung mendongak menatap So Eun.

“Kim So Eun?” Ucap Kim Bum memastikan.

“Ne, nama ku Kim So Eun, kenapa?? Apa ada yang aneh dengan namaku?” Tanya So Eun yang melihat wajah keterkejutan Kim Bum.

“Oh tipa ada apa-apa, hanya saja aku seperti tidak asing dengan nama mu… Heemmm ya sudah kalau begitu, aku akan memanggilmu So Eun. Boleh kan? Ucap Kim Bum.

“Iyaaa.. Semua orang yang mengenalku juga memanggilku So Eun, lalu siapa nama Anda?

“Aku Kim Bum, kau boleh memanggilku Kim Bum, dan jangan lagi memanggilku anda” ucap Kim Bum dengan Senyum nya lalu dia kembali melanjutkan mengobati luka di kaki So Eun.

____

Setelah mengobati luka So Eun, Kim Bum mengantarkanya pulang kerumah.

“Ma’af rumahku kecil, mungkin kau akan merasa tidak nyaman,.. Apa kau yakin mau masuk rumahku?” Ucap So Eun ragu saat mereka berada didepan

“Apa wajahku menunjukkan rasa tak nyaman?” Tanya balik Kim Bum, So Eun menggeleng pelan.

“Kalau begitu tunggu apa lagi, cepat buka pintunya.. Cuaca di luar makin dingin. Kau tak mau kan kalau kita membeku disini?”

Setelah membuka pintu rumahnya, So Eun dan Kim Bum pun masuk rumah.

“Biar aku buatkan jahe panas” ucap So Eun, Kim Bum menanggapinya dengan senyuman lalu dia fokus memelihat-lihat isi rumah So Eun.

Kim Bum melihat beberapa foto yang tergeletak di meja hias. Kim Bum memincingkan mata nya saat melihat foto wanita paruh baya yang tengah memangku gadis kecil, kira-kira usianya 5 tahun, namun tubuh gadis kecil itu terlihat kurus dengan wajah yang pucat.

“Ajhuma ini?, sepertinya aku pernah melihatnya?.. Tapi dimana yah?” Pikir Kim Bum.

FLASHBACK

Malam itu Kim Bum memasuki sebuah Hotel bersama seorang wanita muda dan cantik, mereka berniat untuk bermalam di sana. Saat baru dilobi, seorang wanita cleaning service paruh bayah menghampirinya.

“Kim Bum!!, Kau benar Kim Bum?!!… Hiks.. Akhir nya bibi menemukanmu.. Kau kemana saja Kim Bum?? Hiks…”

“Kim Bum siapa dia?” Tanya wanita Kim Bum.

“Entahlah aku tidak tau?” “Eh nenek tua siapa anda!!!saya tidak mengenal anda” Berani-beraninya menyentuhkuh!!!” Kata Kim Bum kasar.

Wanita paruh bayah itu tercengang mendengar ucapan Kim Bum. Bagaimana muungkin Kim Bum bisa lupa padanya, padahal dulu Kim Bum sangat menyayanginya dan putri dia. Setelah 6 tahun berlalu dan akhirnya bertemu. Kim Bum bilang dia tidak mengenalnya. Apakah Kim Bum juga melupakan putri wanita itu.

“Kim Bum.. Kau tidak mengenal bibi??… Ini aku, bibi Young Ji… Ayo Kim Bum kau harus ikut bersama bibi.. Putri kecilmu membutuhkanmu… Hanya kau satu-satu nya yang bisa menyelamatkan nyawanya.. Hiks” wanita paruh bayah itu berusaha menarik lengan Kim Bum. Hal itu membuat Kim Bum semakin marah. Dan mengempaskan Young Ji dengan kasar.

“Heii nenek tua dengar yah.. Aku tidak mengenalmu… Dan aku belum pernah menikah, bagaimana aku bisa mempunyai anak!!! Dasar gila!!”

“Ayo sayang kita cari Hotel lain saja” ucap Kim Bum pada wanitanya dan Akhirnya memilih pergi kembali dari hotel bersama wanitanya.

“Bum-Ssi memangnya kau sudah punya anak?” Tanya wanitanya saat mereka berjalan keluar.

“Kkkkk kan sudah aku bilang aku belum mempunyai anak…”

“Lalu kenapa wanita tua itu….”

“Dia gila… Aku saja tidak mengenalnya.. Sudahlah sayang kau jangan pikirkan itu, lebih baik kita bersenang-senang malam ini” potong Kim Bum.

End FlashBack

“Apakah dia wanita itu?.. Tapi bagaimana bisa foto nya ada disini?.. Apa…” Pikir Kim Bum terpotong.

“Kau lihat apa?” Tanya So Eun tiba-tiba sambil membawa Jahe hangat.

“Ini foto siapa?” Tanya Kim Bum, dia sedikit lupa dengan sesuatu.

“Oh dia ibuku” jawab So Eun.

“Ibu mu?.. Lalu anak kecil ini siapa?” Tanya Kim Bum lagi.

“Dia anakku”

Kim Bum terperangah dengan jawaban So Eun. Anak?, So Eun Sudah punya anakn berarti dia sudah menikah.

“Anak?.. Dia anakmu?”

“Iyaa dia anakku… Oh iyaa ini minumlah, tadi kau kedinginankan?” So Eun memberikan cangkir berisi jahe panas pada Kim Bum. Dengan tetap menunjukkan senyumnya Kim Bum menyesap jahe hangat nya.

“Kau sudah punya anak, berarti kau sudah menikah?” Tebak Kim Bum pelan-pelan, ini sedikit membuatnya kecewa.

“Ne… ” So Eun mengangguk. Raut wajah kekecewaan terlihat jelas dari wajah Kim Bum.

“La…lalu dimana ibu, anak dan suamimu, dari tadi aku tidak melihat mereka”

“Mmmm sebaiknya kita duduk dulu, tidak enak kalau berbicara sambil berdiri” pinta So Eun. Mereka pun duduk di Sofa.

“Ibu dan anakku sedang berada di suatu tempat untuk waktu yang lama” kata So Eun.

“Lalu suamimu?” Tanya Kim Bum. Seketika So Eun menatap dalam mata Kim Bum.

“Su..suamiku.. Suadah bertahun-tahun lamanya dia tidak berada diantara kita.”

“Kemana?”

“Dulu saat dia akan pergi dia berjanji akan kembali lagi, selama 6 tahun ini aku selalu menunggu kedatangannya, tapi dia tak kunjung datang, tapi sekarang aku sudah menemukannya.. Dan sekarang aku sedang berusaha untuk membawa suamiku menemui anak kami, saat ini dia sangat membutuhkannya” ucap So Eun masih menatap lekat mata Kim Bum.

“Kau masih berharap pada pria yang sudah meninggalkanmu selama itu?”

“Ne… Itu karena aku masih sangat mencintainya”

“Apa kau yakin, kalau dia juga masih mencintaimu?”

“Aku percaya padanya, aku yakin kalau dia masih dan akan selalu mencintaiku”

“Heoh… Bagaimana kau bisa seyakin itu?” Tanya Kim Bum yang juga masih menatap intens mata So Eun yang berkaca-kaca.

“Mata nya.. Aku sudah melihat itu dari matanya kalau dia masih menyimpan dan menjaga cintanya untukku” dengan matanya yg mulai meneteska air mata, So Eun semakin lekat menatap Kim Bum. Hal itu membuat Kim Bum menuntun kedua tangannya untuk menghapus air mata So Eun.

“So Eun, ma’af jika aku lancang. Jika kau mengijinkanku, bolehkah aku mengganti posisi suami.”

“Kim Bum.” Gumam So Eun.

“Entah apa yang terjadi padaku So Eun, kita baru bertemu tapi aku sudah merasa sangat dekat denganmu, dan itu cukup memberikan keberanian padaku untuk mengatakan ini padamu… So Eun aku mencintaimu dan aku ingin melindungimu”

Sungguh ini sangat sulit di jelaskan, entahlah dalam pikiran Kim Bum, ini bukan pertama kalinya ia berkata seperti itu pada So Eun. Tapi dalam pikiran lannya, ini baru pertama kali ia bertemu dengan So Eun… Sungguh aneh, apa sebenarnya yang terjadi pada diri Kim Bum.

“Kim Bum” “So Eun”. Ucap mereka bersamaan saat wajah mereka semakin dekat. Dan…

~chup~

Bibir mereka bertemu dalam ciuman hangat dan manis.

“Aacchhh…” Desah So Eun saat Kim Bum semakin dalam menciuman mereka dan mebaringkan tubuh mereka di sofa. Kali ini Kim Bum seperti mengingat desahan seseorang, tapi ia tak mau ambil pusing. Malam ini ia hanya ingin menikmati indah nya bercinta bersama So Eun yang kini sudah berada di bawah tubuhnya.

~mmuuaacchh..muach..cup..cup..~

Kim Bum terus menciumi wajah dan leher So Eun tanpa jedah. “So Eun.. Boleh kah aku…” Ucap Kim Bum menatap So Eun sambil jari-jarinya mengusap bibir So Eun. So Eun mengangguk tanda ia mengijinkan Kim Bum yang ingin menjamah tubuhnya lebih jauh lagi.

Setelah mendapat ijin dari sag empu nya, Kim Bum pun langsung kembali menciumi So Eun dan tangan nya terus menjelajahi tubuh So Eun dengan liarnya.

To Be Continue