Have Fun With BumSso

Have fun with Bumsso

Author: Atty Pyaarkabumsso

Main Cast: Kim Bum & Kim So Eun

Other cast: All artist

Type: OS *rada-rada NC

Sequel:

Happy Birthday Kim Bum

Happy Birthday Eunnie

@@@@@@@@

“oppa yakin mau menikah dengan eunnie ditanggal itu?” tanya So Mi pada Kim Bum. Mereka sedang berada di ruang keluarga sedang nonton TV. Kim Bum baru saja sampai di rumah So Eun.

“tentu saja, memang kenapa?” tanya Kim Bum balik.

“tidak kenapa-kenapa sih, hanya saja..”

“eh So Mi, besok kau tidak kuliah?” potong So Eun yang datang membawa minuman dan camilan buat Kim Bum.

“kuliah..”

“ya sudah sana cepat pergi tidur, nanti kesiangan!” suruh So Eun, lalu duduk di samping Kim Bum

“hu bilang saja eonnie nggak mau di ganggu karena mau bermesraan dengan oppa”

“kalau iyah kenapa? Week.. Sudah sana cepat masuk kamar!”

“iya..iya..dasar calon penganten” umpat So Mi segera masuk kekamarnya.

“ini minum” So Eun memberikan minuman pada Kim Bum. Kim Bum pun meminum minumanya.

“besok kau tak lupa kan, kalau kita harus memeriksakan kondisi kita sebelum menikah ke dokter?” ujar So Eun mengingatkan.

“iya aku ingat, besok aku hanya ada jadwal pemotretan saja, tapi siang, jadi kita bisa kedokter pagi nya”

“kapan kau ambil cuti?” tanya So Eun, yang memang sudah mengambil cuti dari kegiatan keartisanya, karena persiapan pernikahannya.

“lusa syuting terakhirku, setelah itu aku bisa cuti hanya sampai beberapa hari saja” ucap Kim Bum.

So Eun mengangguk tersenyum mendengarnya. Hatinya begitu bahagia dan berbunga-bunga sekarang, rasanya masih tak percaya kalau sebentar lagi dia akan menikah dengan Kim Bum dan menyandang status Nyonya Kim Sang Bum. Lama So Eun tersenyum sampai Kim Bum membuyarkannya.

“ada apa?”

So Eun merangkul lengan Kim Bum dan menyenderkan kepalanya dibahu Kim Bum.

“rasanya aku masih tidak percaya, kalau sebentar lagi kita akan menikah” ucap So Eun sambil memaikan tangan kirinya di dada Kim Bum. Kim Bum menggenggam tangan So Eun yang sedari tadi bermain didadanya, lalu menciumnya.

“apa kau merasa ini seperti mimpi?” tanya Kim Bum memandang So Eun. So Eun mengangguk.

“aku akan bukti kan kalau ini nyata” Kim Bum menyirangai.

“he? Tidak-tidak perlu, aku bisa menebak maksudmu” ucap So Eun yang seakan tau maksud Kim Bum.

“apa? Kau tidak bisa mundur lagi” ucap Kim Bum semakin mendekatkan wajahnya ke So Eun. So Eun menahan dada Kim Bum

“Bum-ah, bagaimana kalau ayah dan ibu tiba-tiba datang” ucap So Eun.

“mereka masih lama” ucap Kim Bum yang tau orangtua So Eun sedang pergi menemui orangtuanya. Untuk melihat dekorasi ruangan perta pernikahanya dengan So Eun.

“lalu So Mi ” ucap So Eun lagi.

“dia pasti sudah tidur” Kim Bum memegang kembali tangan So Eun yang menahan dadanya. Lalu dengan leluasa dia berhasil memagutkan bibirnya dengan bibir So Eun, dan So Eun membalasnya. Mereka berciuman sangat mesra dan lama.

Akhirnya mereka melepas ciumannya, untuk sekedar mengambil nafas, mereka saling melepas senyum. Kim Bum membelai rambut So Eun lalu meraih tengkuknya dan kembali mencium bibir mungil So Eun, perlahan membaringkan So Eun di sofa sambil terus menciumnya, So Eun hanya bisa membalas ciuman Kim Bum dan ngalungkan kedua tangannya di leher Kim Bum, terus dan terus mereka saling membalas ciuman, dan akan berakhir sampai salah satu dari mereka menyudahinya.

###

Kim Bum dan So Eun sudah berada di rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan mereka sebelum menikah.

“kondisi jantung kalian normal, begitu juga dengan organ-organ lainnya, jadi tak perlu ada yang harus kalian kuatirkan” jelas dokter setelah memeriksa mereka.

“syukurlah” lega Kim Bum

“mmm dokter, apa kami bisa mendapatkan anak degan cepat?” tanya Kim Bum polos

“Bum-ah..” malu So Eun.

“ckck.. Kalau itu tergantung bagaimana cara kalian membuatnya nanti saat malam pertama dan seterusnya, apa kau begitu tak sabar ingin cepat-cepat punya anak?” goda Dokter.

“kau dengar itu, sayang? Jadi nanti kita harus bekerja keras saat malam pertama nanti” celetuk kim Bum tanpa dosa, membuat So Eun semakin malu dihadapan dokter, sementara si dokter hanya tertawa cekikikan.

_____

“kenapa kau cemberut terus?” tanya Kim Bum sambil menyetir

“aish Bum-ah, tingkahmu tadi sangat memalukan” sebal So Eun mengingat tadi saat mereka berhadapan dengan dokter.

“apanya yang memalukan? Wajarkan kalau kita menanyakan sesuatu yang tidak kita ketahui pada ahlinya” bela Kim Bum.

“iya tapi tidak perlu bertanya sedetail itu kan? Pake bawa-bawa malam pertama” dumel So Eun.

“aih sayang, kalau tidak detail kita mana tau”

“tetap saja memalukan” So Eun masih kesal.

___

Setelah mengantar So Eun ker rumahnya, Kim Bum langsung pergi ketempat pemotetan. Setelah hampir menghabiskan 3 jam, pemotretan selesai.

“Kim Bum terima kasih atas kerja sama nya” ujar sang fotografer

“ne, sama-sama Hyung”

“oh iya, selamat yah atas pernikahanmu nanti, semoga lancar”

“terima kasih, Hyun akan datangkan?”

“iya pasti aku datang” ujar Fotografer.

###

Setelah pemotretan selesai, Kim Bum pergi kerumah Il Woo, karena dia sudah janjian akan berkumpul dengan kedua hyungnya itu di rumah Il Woo.

“aku sedang malas main, kalian berdua saja yang main, aku jadi juri saja” ujar Min Ho yang merebah kan dirinya di kasur.

“biar lebih seru, bagaimana kalau yang kalah harus diberi hukuman!” ide Il Woo

“boleh…siapa takut!!” ucap Kim Bum semangat

“ayo kita mulai” ucap Il Woo yang sudah siap dengan stick PS nya.

Kim Bum dan Il Woo pun kini tengah sibuk memence-mencet tombol Stick untuk memilih klub sepak bola yang akan jadi jagoan kita. Il Woo memilih Barcelona dan Kim Bum memilih Real Madrid.

“hyung, sebentar dulu aku mau mengganti beberapa pemainku” ucap Kim Bum

“silahkan, kalau aku sich begini sudah baik, tak perlu ganti pemain segala” pede Il Woo

“mmm, aku mau memakai 2 stiker, yang satunya sudah pasti CR7, dan satu lagiii..siapa yah, Higuain atau Benzema?!!.. Ah Benzema saja dech!” ucap Kim Bum.

“sudah??..ayo kita mulai” ucap Il Woo

“eh nanti dulu.. Aku masih butuh 1 gelandang serang lagi untuk menemani Ozil.. Kalau aku pakai Kaka itu tidak mungkin, diakan masih cidera,. Sepertinya aku harus beli pemain untuk posisi gelandang serang,.. Ah iya aku harus beli Gerrard untuk menemani Ozil” ucap Kim Bum menekan tombol sticknya.

“sudah cukup? Apa kita bisa mulai sekarang permainannya?” ucap Il Woo yang tak sabaran.

“nanti.. Aku belum mengatur skema permainan tim ku, aku harus pakai skema apa yah??.. 4-4-2 atau…” ucap Kim Bum sambil berfikir dan…

“auh… Min Ho Hyung kenapa melemparku dengan bantal?!!” seru Kim Bum mengusap-usap kepalanya yang terkena lemparan bantal dari Min Ho.

“gaya mu seperti couch asli klub sepak bola, ini hanya permainan Sepak Bola PS saja!!” kesal Min Ho pada Kim Bum yang sedari tadi berlagak seperti couch.

“YA!! Hyung apa salahnya kalau aku menggunakan kemampuanku sebagai Couch, aku kan juga ingin tim ku tampil sempurna” balas Kim Bum tanpa dosa

“pletak’.. Kemampuan couch darimana, jadi kapten saja, kau sudah membuat timmu kalah 0-10″ ujar Il Woo

“YA!! Hyung jangan bahas itu! Ya sudah ayo kita mulai sekarang” ujar Kim Bum pada akhirnya, karena tak mau masa kelam nya dulu sebagai kapten tim diungkit-ungkit lagi. Il Woo dan Min Ho tertawa puas.

###

“haa ayah tak menyangka kalau putri kecil ayah yang manja ini sudah akan menikah” ucap ayah So Eun, keluarga So Eun sedang berkumpul di ruang keluarga.

“ayah..” manja So Eun memeluk ayahnya yang duduk disampingnya.

“iya waktu berjalan begitu cepat, rasanya baru kemaren ibu melahirkan Eunnie, dan sekarang dia akan pergi dari kita.

“kalau eonnie tidak ada, kan masih ada aku, aku jugakan putri ayah dan ibu” kali ini So Mi yang angkat bicara dan memeluk ibunya.

“iya iya kalian berdua putri kami yang paling kami cintai” ujar Ayah So Eun. Kini mereka tertawa bahagia bersama.

###

Pertarungan PS antara Il Woo dan Kim Bum selesai dan pemenangnya adalah Il Woo.

“baiklah karena kau yang kalah, aku harus memberikan hukuman padamu, tapi kira-kira hukuman apa yang pantas untukmu yah?” ujar Il Woo sambil berpikir.

“jangan lama-lama berpikirnya, ini sudah malam aku harus segera pulang” ucap Kim Bum

“iya tunggu sebentar,.. Min Ho bantu aku, apa kau punya ide?” ujar Il Woo,

“sepertinya aku punya, Il Woo kemarilah” ujar Min Ho pada Il Woo, agar Il Woo mendekat padanya. Min Ho mulai membisikkan sesuatu pada Il Woo. Kim Bum menyipitkan matanya.

“iya aku setuju, itu hukuman yang tepat untuk calon pengantin baru ini” ucap Il Woo.

“sudah ayo cepat katakan apa hukumannya!” ucap Kim Bum.

“begini, nanti saat acara pesta pernikahanmu dan So Eun-ssi selesai, kau kan akan mengajak So Eun pulang ke apartmantmu” ujar Il Woo

“ne, tentu saja, dia sudah sah jadi istriku. Lalu apa hubungannya ini dengan hukuman yang akan kau berikan?” tanya Kim Bum tak mengerti

“karena kami tau kau itu pria yang romantis, maka untuk menambah keromantisanmu di malam pertama kalian, bagaimana kalau saat kalian akan naik kegedung apartmantmu, kau harus menggendong So Eun-ssi sampai kekamar apartmantmu. Itu hukumannya” jelas Il Woo

Kim Bum menyunggingkan senyumannya “ckck hanya itu? Haha kalau itu sich dengan senang hati aku akan melakukannya, ok aku terima hukuman ini” ujar Kim Bum senang

Il Woo dan Min Ho saling memandang dan tersenyum penuh arti.

###

So Eun bersama ibunya dan ibu Kim Bum sedang berada di sebuah butik milik perancang busana ternama Korea, sebut saja namanya Miss. Choi

“sudah Eunnie, lebih baik kau masuk duluan saja untung mencoba gaunnya, nanti kalau Kim Bum sudah datang, akan kami suruh dia segera masuk menyusulmu!” ujar ibunya Kim Bum. Mereka masih menunggu kedatangan Kim Bum.

“yang bibi katakan itu benar, kau masuk sajalah dulu” ucap ibu So Eun, So Eun mengangguk dan masuk keruangan pengepasan gaun disana Miss Choi sudah menunggu.

“ini dia calon pengantin kita yang canti” sapa miss Choi. So Eun tersenyum.

“Kim Bum belum sampai?” tanya Miss Choi melihat kebelakang So Eun tak ada siapa-siapa, So Eun hanya mengangguk.

“ya sudah tidak apa-apa, sambil menunggu bagaimana kalau kau dulu mengepas gaun dan beberapa aksesoris lainnya” lanjut Miss Choi.

____

“sepertinya aku terlambat” Kim Bum melihat jam tangannya sambil tetap konsentrasi menyetir. Beberapa menit kemudian dia pun sampai ditempat tujuan yaitu butik dimana So Eun menunggu.

“Kim Bum kau kenapa baru sampai, kami sudah menunggumu dari tadi.” ujar ibunya Kim Bum.

“mian, bu tadi aku banyak mengulang adegan karena banyak salah, di mana So Eun?”

“dia di dalam, sudah sana kamu masuklah.!” suruh ibunya

“mian noona aku terlambat” ujar Kim Bum pada Miss Choi yang sedang mengamati jas pengantin Kim Bum.

“tidak apa-apa, So Eun ada di ruang ganti, ini kau cobalah jas mu” Miss Choi memberikan jasnya

“ne.” Kim Bum menerimanya

‘drrttt’ hp Miss Choi bergetar tanda ada panggilan masuk

“aku angkat telepon dulu” Miss Choi keluar dari ruangan itu.

“dimana So Eun” gumam Kim Bum celingak celinguk mencari So Eun, kemudian matanya tertuju pada sebuah ruangan yang tertutup tirai, Kim Bum masuk membuka tirai tersebut, dan wow!! Dia seperti melihat sesosok bidadari cantik, sangat cantik diruangan tersebut.

So Eun melihat pantulan dirinya yang mengenakan gaun pengantin dari kaca besar, dengan jelas dia dapat melihat dirinya dari atas sampai bawah, So Eun terus tersenyum.

“hay cermin ajaib!! Apakah aku cantik” ucap So Eun.

“sangat cantik, kau wanita tercantik yang ada di dunia ini” sebuah suara membuat So Eun tersenyum, So Eun tau suara siapa itu, karena dia juga bisa melihat orang yang sekarang sedang berjalan mendekat padanya terlihat dari cermin di depannya. Yah dialah Kim Bum. So Eun menunduk malu.

Kim Bum menaruh jas yang di pegangnya di gantungan yang ada diruangan itu, sekarang dia sedang memeluk So Eun dari belakang.

“kau lihat itu, benar-benar pasangan yang sempurna” ucap Kim Bum melihat kecermin, So Eun mengangkat wajahnya ikut melihat kecermin. Wajahnya bersemu merah.

“aku yakin semua orang yang melihatnya akan merasa iri” ujar Kim Bum lagi lalu merangkulkan satu tangannya di leher So Eun, di hirupnya harum tengkuk So Eun.

“ne” singkat So Eun, karena sekarang jantungnya berdetak sangat cepat dengan perlakuan Kim Bum padanya saat ini.

Kim Bum membalikkan tubuh So Eun agar berhadapan dengannya.

“kau tau, aku merasa menjadi pria paling beruntung didunia ini karena aku bisa memiliki bidadari cantik seperti dirimu” ujar Kim Bum lembut sambil membelah wajah So Eun. Perlahan tapi pasti kini diri nya tengah menikmati manisnya bibir mungil So Eun. Seperti biasa So Eun selalu membalasnya dengan lembut pula. Semakin lama mereka berciuman, tubuh So Eun kini terdorong dan menempel ke dinding cermin.

Kedua tangan So Eun berada di dada Kim Bum, sedangkan Kim Bum semakin mencengkram kuat kedua pundak So Eun. Keduanya terlarut dalam aroma cinta yang kuat. Hingga suara langkah kaki menghentikan aksi mereka.

“Kim Bum kau belum juga memakai jas itu” ujar Miss Choi yang ternyata masuk ruangan. Pandangan Miss Choi beralih ke So Eun, sepertinya ada yang aneh dengan penampilan So Eun, pikirnya.

“ah ne, ini aku akan memakainya.” Kim Bum berjalan keruangan kecil, anggap aja itu ruang ganti.

Miss Choi mendekati So Eun “kenapa jadi berantakan begini? Sepertinya tadi aku sudah merapikanyan” ujar Miss Choi sambil merapikan bagian lengan gaun So Eun yang melorot kesamping. So Eun mati kutu gugup tak bisa menjawab apa-apa.

“apa selama tidak ada aku disini tadi terjadi sesuatu?” lanjut Miss Choi menyelidik seakan tau apa yang terjadi antara So Eun dan Kim Bum, wajah So Eun semakin bersemu merah karena malu.

“tidak perlu malu dan gugup seperti itu, aku juga pernah mengalami yang seperti itu”

‘glekk” So Eun diam menelan ludahnya.

###

Tiba hari pernikahan Kim Bum dan So Eun. Setelah siang nya mereka mengucap janji suci pernikahan di Gereja, Kini malamnya diadakan pesta meriah pernikahan mereka di sebuah hotel mewah dah dihadiri banyak rekan arti dan pejabat.

“kalian tidak malu dilagkahi oleh adik kalian itu” ujar Hye Sun pada Il woo dan Min Ho. Mereka melihat betapa bahagianya pasangan pengantin itu.

“namanya juga jodoh, itu Tuhan yang mengaturnya. Kami tidak bisa berbuat apa” ujar Il Woo.

“iya Il Woo benar, kau sendiri kapan menikahnya, So Eun-Ssi yang lebih muda dari mu saja sudah menikah”

“aku?, kalau aku sudah pasti secepatnya akan menyusul So Eun, kalian tak lihat ini?” dengan bangganya Hye Sun menunjukkan cincin pertunangannya.

“aish kenapa kami sampai lupa kalau kau sudah bertunangan” ucap Min Ho.

“ckck malang sekali nasib kalian, pacar saja tak punya” canda Hye Sun lalu meninggalkan Il Woo dan Min Ho. Untuk menyapa tamu lainnya yang dia kenal tentunya.

###

Kini Kim Bum dan So Eun sudah berada di depan pintu lift menuju kamar apartmant Kim Bum, karena sudah tengah malam, suasana disitu sudah lengah tak banyak orang.

“chagiya, aku akan menggendongmu sampai kamar apartmant.” ujar Kim Bum lalu menganggat So Eun.

“ais Bum-ah tidak usah seperti ini, kan malu dilihat orang” risih So Eun melihat sekitar ada beberapa orang.

“biarkan saja, lagi pula ini terlihat romantis” cuek Kim Bum.

“Tuan Kim Bum, nona So Eun, selamat atas pernikahan kalian yah” sapa salah seorang petugas jaga malam gedung apartmant

“terima kasih” ujar Kim Bum dan So Eun.

“kalian mau naik lift” tanya petugas

“iya tentu saja, masa kami naik keatas dengan cara terbang” canda Kim Bum

“tapi liftnya mati, sedang dalam perbaikan” jelas petugas

“mwo?! Lalu bagaimana kami naik keatas kalau liftnya mati” kaget Kim Bum.

“hanya ada tangga darurat, itu yang bisa kalian gunakan” saran petugas, dan mau tak mau Kim Bum pun menaiki tangga darurat agar sampai di dikamar apartmentnya yang berada di lantai tujuh dengan menggendong So Eun.

Setelah kepergian Kim Bum dan So Eun. Datang dua pria tampan menghampiri petugas tersebut.

“terima kasih untuk kerja samanya” ujar Min Ho pada petugas tersebut.

“sama-sama” singkat petugas itu lalu melanjutkan pekerjaanya.

“rasakan ini pria romantis Kim Sang Bum” cibir Il Woo cekikikan bersama Min Ho

“Bum-ah kalau kau lelah lebih baik aku turun saja” ujar So Eun yang tak tega dengan Kim Bum yang sudah ngosngosan

“tidak sayang, aku sudah berjanji akan menggendongmu sampai kamar apartment” kekeh Kim Bum

“tapi..” ujar So Eun terpotong

“aku tidak apa-apa sayang.” ucap Kim Bum meyakinkan.

Akhirnya mereka sampai dilantai 7 dan berjalan menuju kamar apartment Kim Bum. Namun mereka begitu terkejut saat melihat pintu lift disitu terbuka kemudian keluar seseorang.

“maaf paman, bukannya lift ini mati dan sedang diperbaiki?” tanya Kim Bum pada orang tersebut.

“siapa bilang kalau lift ini mati, lift ini baik-baik saja tak ada masalah” jawabnya

“tapi tadi..” Kim Bum tak melanjutkan kalimatnya, seakan dia tau pasti ada seseorang dibalik semua ini, siapa lagi kalau buka kedua hyungnya itu.

“kalian pengantin baru romantis sekali, pake acara gendon-gendong segala” ujar orang itu, Kim Bum tersenyum hambar, sementara So Eun tersenyum malu. Orang itupun pergi meninggalkan Bumsso.

“sial, kedua orang itu mengerjaiku” guman Kim Bum.

“Bum-ah kau kenapa?” tanya So Eun yang tak mendengar jelas ucapan Kim Bum

“tidak apa-apa sayang, kau ambil kuncinya di saku celanaku” ujar Kim Bum menyuruh agar So Eun mengambil kunci apartmentnya di saku. Karena Kim Bum masih menggendong So Eun.

___

Setelah berhasil masuk keapartmentnya, Kim Bum langsung melepas jasnya dan melonggarkan dasinya lalu meneguk beberapa botol air putih dari lemari es. So Eun memandangnya dari Sofa yang dia duduki.

“Bum-ah apa kau lelah?” tanya So Eun kaku

mendengar pertanyaan So Eun, Kim Bum tersenyum lalu menghentikan minumnya, dia berjalan menghampiri So Eun.

“kenapa bertanya seperti itu” tanya Kim Bum dan menatap So Eun penuh arti.

“ka…kalau kau lelah, lebih baik kita tidur saja” ujar So Eun terbata-bata karena tatapan Kim Bum.

“kenapa harus cepat-cepat tidur? Memangnya kau tak mau menikmati malam pertama kita” ucap Kim Bum menggoda.

“itu…itu… YA kau tak lihat kondisimu yang terlihat kelelahan seperti itu!” ucap So Eun sedikit berteriak untuk menghilangkan rasa gugupnya.

“aku baik-baik saja, dan aku rasa aku masih punya banyak tenaga untuk melakukan ‘itu’” Kim Bum menyirangai, tak mau membuang banyak waktu. Kim Bum langsung mengangkat So Eun dan membawanya kekamar.

Direbahkanya So Eun di kasur empuknya. Dengan kilat Kim Bum sudah menanggalkan kemejanya, tinggal kaos dalam. Kim Bum lalu menindih tubuh So Eun, diciumnya bibir So Eun. So Eun memejamkan matanya, menikmati setiap sentuhan dan ciuman dari Kim Bum. Kini ciuman Kim Bum sudah turun keleher lalu dada So Eun. Dan…

“aaaa…” Dengan kuat dan secara tiba-tiba So Eun mendorong tubuh Kim Bum agar menjauh darinya.

Alhasil Kim Bum oleng kesamping So Eun.

“aaaa” teriak So Eun memegangi perutnya.

Kim Bum bangkit dan duduk, “sayang kau kenapa?” panik Kim Bum yang melihat So Eun seakan menahan sakit di perutnya.

“Bum-ah cepat ambilkan aku air panas di botol!!” suruh So Eun menahan sakit.

“tapi untuk apa?” bingung Kim Bum.

“jangan banyak tanya!’ aku bilang cepat ambilkan!! Cepat!!” teriak So Eun.

“i…iya.” Kim Bum langsung berlari ke arah dapur.

Dengan panik Kim Bum mengambil botol plastik kosong dan di masukanya air panas dalam termos kebotol itu, dan apa yang terjadi?

Alhasil botol plastik itu pun meleleh penyok seketika, “aish kenapa jadi seperti ini?” gumam Kim Bum bertanya pada dirinya sendiri sambil berpikir, tak mendapat jawaban diapun kembali masuk kekamar.

“mana air hangatnya?” ucap So Eun menyadari Kim Bum sudah berdiri di samping tempatnya terbaring.

“sayang..itu..itu.. Karena air nya panas jadi botolnya jadi meleleh” jawab Kim Bum terbata-bata.

“mwo? Apa maksudmu?, memangnya kau memasukkan air nya kebotol apa?!!” tanya So Eun kesal menahan sakit di perutnya.

“botol plastik” singkat Kim Bum dengan muka polosnya.

“YAA!! Kim Sang Bum pabo!! Harusnya kau pakai botol kaca!! Bukannya botol plastik!! Aaaaa!!” So Eun semakin murka meremas perutnya yang sakit.

“aish kenapa aku tidak ingat itu ya?” gumam Kim Bum memukul kepala nya.

“kenapa diam saja!!! Kalau kau sudah tau cepat sekarang ambil air hangatnya!!!” teriak So Eun lagi.

“i…iya..” Kim Bum kembali lari ke dapur.

Tak butuh waktu lama, Kim Bum kembali lagi kekamar dengan membawa air hangat dan tentunya di botol kaca. Kim Bum naik ke atas ranjang dan duduk di samping So Eun.

“sekarang kau tempelkan botolnya keperutku dan kau jalankan disekitar perutku” perintah So Eun, Kim Bum memenuhinya.

“sayang, kau sakit apa? Kenapa harus pake air ini segala?” di sela-sela aktifitasnya itu.

“hanya sakit bulanan yang biasa di alami oleh kaum wanita, air hangat ini untuk mengurangi rasa sakitnya saja”

“pake balsem atau minyak kayu putihkan lebih praktis” ucap Kim Bum.

“aku sudah terbiasa dengan ini, dari dulu kalau perutku sakit nenek selalu melakukan ini padaku” jawab So Eun. Kim Bum pengangguk mengerti.

“sekarang apa sakitnya masih terasa?” tanya Kim Bum setelah beberapa menit menjalankan botol air hangat di perut So Eun.

“sepertinya sudah mendingan, sudah berhenti” ujar So Eun, Kim Bum menaru botol itu di meja kecil samping ranjang.

“benar? Kau sudah tidak apa-apa?” tanya Kim Bum memastikan, So Eun mengangguk mantap.

“kalau kau sudah tidak apa-apa, berarti sekarang kita bisa menjutkan aktifitas yang tertunda tadi” ujar Kim Bum menggoda dan hampir menerkam So Eun, namun dengan sigap So Eun menahan dada Kim Bum.

“kenapa?” tanya Kim Bum bingung.

“aku mau kekamar mandi seberntar” ujar So Eun segera meluncur kekamar mandi

5 menit kemudian, So Eun keluar dari kamar mandi.

“Bum-ah kita tidak bisa melakukan itu sekarang” ucap So Eun yang duduk bersila di samping Kim Bum.

“mwo? Tapi kenapa? Apa kau belum siap?” selidik Kim Bum. So Eun menggeleng.

“hari ini tanggalnya aku PMR” Ujar So Eun.

“PMR? Apa itu? Lalu apa hubungannya kau PMR dan membuat kita tak bisa melakukan malam pertama kita?” tanya Kim Bum.

“PMR itu…istilah untuk datang bulan, Bum-ah saat ini aku datang bulan.” jelas So Eun dengan nada tak enak hati pada Kim Bum.

“mwo? Kau sekarang datang bulan? Aish kenapa datang bulanmu datang disaat yang tidak tepat seperti ini” kesal Kim Bum.

“mian…lagi pula kau juga salah, kenapa memilih tanggal pernikahan kita mepet dengan tanggal datang bulanku” ujar So Eun.

“is ya sudahlah tak apa kita menunda malam pertama Kita, sekarang lebih baik kita tidur” ucap Kim Bum sedikit kesal.

“Bum-ah apa kau marah padaku?” tanya So Eun.

“he?? Tidak aku tidak marah”

“dan untuk yang tadi itu aku minta ma’af” sesal So Eun.

“yang tadi?..yang tadi mana?” bingung Kim Bum.

“ma’af, aku sudah membentakmu dan berteriak-teriak padamu” sesal So Eun.

“it’s Ok.. Itu wajarkan, karena kau kesakitan dan juga panik”

“benarkah kau tidak marah padaku? ” ucap So Eun memastikan.

Kim Bum tersenyum lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah So Eun, di gesek-gesekanya hidungnya yang mancung dengan hidung So Eun kemudian menempelkan keningnya dengan kening So Eun, matanya menatap lekat mata So Eun.

“aku tidak akan bisa marah padamu my princess” ujar Kim Bum tersenyum. So Eun tersenyum lega, lalu keduanya pun berbaring dan tertidur.

###

Paginya Kim Bum bangun lebih dulu dari So Eun, Kim Bum langsung masuk kemar mandi tentunya untuk mandi.

Tak lama, Kim Bum selesai mandi, terlihat wajah dan badan nya terlihat lebih fresh, dengan rambut yang basah belum memakai baju, terlihat jelas dadanya yang bidang, Kim Bum hanya mengenakan celana pendek putih dengan handuk kecil yang di kalungkannya dileher. Kim Bum tersenyum kecil melihat istrinya yang masih tertidur pulas dengan memelu bantal guling. Benar-benar terlihat seperti anak kecil yang menggemaskan. Kim Bum berjalan kearah jendela lalu dibukanya tirai jendela agar sinar matahari dengan bebasnya masuk kekamar. Hal itu mengusik So Eun.

“eomma aku masih mengantuk” So Eun menggeliat, masih belum sadar kalau dia bersama suaminya.

“ckck” Kim Bum terkikik menggosok hidungnya, mendengar istri nya berucap seperti itu. Lalu dia menghampiri So Eun.

Dengan lembut Kim Bum menyingkirkan helaian rambut So Eun yang menutupi sebagian wajah cantiknya. Kim Bum mendekatkan wajahnya ketelinga So Eun. Lalu berbisik lembut.

“sayang, ini sudah pagi menjelang siang, kau tak mau bangun? Apa kau tak ingin membuatkan sarapan untuk suamimu ini?” bisik Kim Bum lembut

“su..suami?!!” So Eun terlonjak kaget dan langsung tebangun dari tidurnya.

Di tatapnya pria yang ada dihapanya itu yang sedang tersenyum dengan manisnya. “mi…mian aku telat bangun” sesal So Eun.

“tidak apa-apa, untuk kali ini pengecualian karena aku juga tau kau pasti masih lelah karena acara pernikahan kita, tapi besok-besok kau harus bangun lebih dulu dari suamimu ini dan jalankan tugasmu sebagai istri dengan baik. Arraso!” ujar Kim Bum tersenyum.

“ne, aku mengerti”

“ya sudah sekarang kamu pergi mandi dan biar aku yang membuat sarapan” ucap Kim Bum, So Eun mengangguk dan segera pergi mandi.

###

4 hari kemudian Kim Bum dan So Eun sudah kembali di sibukkan dengan kegiatan keartisanya. Kim Bum yang menyelesaikan pekerjaanya lebih dulu dari So Eun, segera menuju tempat lokasi syuting So Eun untuk menjemput nya pulang.

Seperti biasa, karena status mereka sebagai publik figur, saat mereka berada di tempat umum, selalu saja memancing para wartawan untuk mewawancari atau mencari info tentang mereka, apa lagi mereka yang baru saja menikah. Pasti sekarang semua orang penasaran ingin mendengar cerita tentang kehidupan pernikahan mereka.

“kalian baru beberapa hari menikah, dan sekarang sudah kembali disibukkan dengan pekerjaan, memangnya apa kalian tidak ingin pergi berbulan madu kesuatu tempat yang indah?” tanya wartawan.

“Tentu saja kami ingin, tapi karena kami masih terikat kontrak dengan beberapa pihak, jadi kami menundanya, lagi pula bulan madu bisa dilakakukan dimanasajakan?” jelas Kim Bum.

“jadi setelah ini semuanya selesai, kalian berniat pergi bulan madu?” tanya wartawan

“ne, tentu saja,” ujar Kim Bum merangkul So Eun. Kemudian wawancara berlanjut dengan beberapa pertanyaan.

##

Sampai di apartment Kim Bum lansung mendudukan dirinya di sofa dan menyalakan televisi, sementara So Eun berjalan masuk kekamar, sekilas So Eun tersenyum melihat Kim Bum.

20 menit kemudian, “aaaaa!!” Kim Bum yang mendengar teriakan So Eun dari dalam kamar langsung berlari panik.

“So Eun!!” panik Kim Bun yang sekarang berada di dalam kamar. Dan…

‘kreekkk’ terdengar Suara pintu kamar tertutup, Kim Bum berbalik kebelakang. Dan astagaaa!!!

Dilihatnya ternyata So Eun yang menutup pintu, dan kini dengan santainya So Eun berdiri menyandar kepintu. Kim Bum menelan ludah melihat penampilan So Eum dari atas sampai bawah, So Eun dengan rambutnya yang basah seperti habis keramas dan memakai gaum malam yang transparan terlihat jelas oleh Kim Bum setiap lekuk tubuh So eun.

“So Eun” ucap Kim Bum dengan napas memburu seperti menahan sesuatu. Kim Bum berjalan mendekati So Eun yang terus tersenyum menggoda kepadanya.

“Bum-ah.. Kita bisa melakukannya sekarang” ucap So Eun to the poin dengan memegang wajah Kim Bum. Dirapatkannya tubuhnya dengan tubuh Kim Bum, So Eun menghirup aroma tubuh Kim Bum, terus menciumi lembut leher Kim Bum.

“sayang, apa kau sudah??” ujar Kim Bum yang masih diam

“hemm..” hanya itu jawaban yang keluar dari mulut So Eun. Dan Kim Bum mengerti itu.

Kini tangan So Eun sudah mulai membuka satu persatu kancing kemeja Kim Bum, dan tangannya berhasil masuk membelai dada bidang Kim Bum.

Kim Bum semakin tidak tahan dengan perlakuan So Eun terhadapnya pun, dia kini langsung mengeratkan tubuhnya dengan tubuh So Eun, tangan Kiri Kim Bum mulai meraih tengkuk So Eun, dan kini keduanya saling memagut bibir mereka. Semakin lama semakin dalam.

Mereka melepas ciumannya dan saling pandang, lalu keduanya saling melempar Senyum. Lalu dengan sigap Kim Bum mengangkat tubuh So Eun membawanya keatas kasur. Ditindih nya tubuh So Eun, dan dengan tidak sabaran Kim Bum melepas kemejanya yang tadi kancingnya baru dilepas oleh So Eun.

“YAA!! Bum-ah pelan-pelan.. Kau ini tidak sabaran sekali sich” ujar So Eun.

“aku memang sudah tidak sabar sayang, kau tau? Aku sudah menahannya beberapa hari” balas Kim Bum…

*** SKIIIP ***

AND

##### THE END #####

Posted on Oktober 9, 2013, in One Shoot. Bookmark the permalink. 77 Komentar.

  1. hahahha lucu banget pas kim bum bilang : “kau dengar itu, sayang? Jadi nanti kita harus bekerja
    keras saat malam pertama nanti”
    tapi ceritanya SO SWEET banget benerannn

  2. lucu, apalagi waktu kim bum dikerjain.😃

  3. Marthatina vita vienna

    Hadweh kasihan kim bum dikerjain habis2an oleh dua hyungnya,udah gitu malam pertamanya dengan so eun gagal gara2 so eun datang bulan,ckckck

  4. Ff nya bagus 👍 Terus berjuang dan bersemangat buat ff baru:)

  5. haha kasian banget kimbum malam pertama sso eonni nya dateng bulan.
    bumppa udah ngga sabaran.
    daebak eonn

  6. Kocakk pas bumsso dan para hyung nya main ps. Trus d kerjain suruh naik 7 tangga pula..
    Banyakinn lagi dongg crita ttg persahabaatan merekaa seru gokil kocak. Hihihi

  7. Aigoo kimbum oppa gk sbar.n bnget …ckckckkk..

  8. Lucu,, pas bummie dikerjain sma hyung hyung nya ahhh gomawo thor buat ff nya terus semangat bikin yg baru yoo

  9. Kasian ya bummie, pas malam pertama eh eunnie malah dgt bulan

  10. Hahaha.. Lucu juga ceritanya,,

  11. Lucu dan mengasyikkan ceritanya,apalagi saat kim bum oppa di kerjai teman2nya dan lebih lucu lagi saat tidak dapat malam pertama.

  12. Hahaha … lucu bgt pas kim bum d kerjain sma hyungnya udah gtu malam pertamanya harus tertunda lagi karna sso lagi datang bulan. Hahaha … 😀

  13. Hahaha kim bum cinta bnr ya sm so eun.tetap berkarya Semangat

  14. Huuuf to tweet

  15. happy ending sweet 🙂

  16. Akhirnyaaaa mereka menikah juga dan hidup bhagia 🙂 🙂

  17. ahhhh tu tu lgi seruh-seruh thor…bumsso lg mo perang sling mnyerang nih..heeeee

  18. Ya ampun kimbum super polos ya😂

  19. Kapan ya kita akan mendengar berita pernikahan mereka seperti di dlm cerita

  20. Kasian banget kim bum dikerjain hyung2nya.. malah ditambah so eun lagi datang bulan hahaha

  21. Wah bumppa kuat banget gendong sso eonni sampek lantai 7 pakek tangga darurat.4

  22. kasiannya kim bum di kerjain sama hyung”nya

  23. Fatma Anatasha Moore

    Haha.. kasian banget bumppa dikerjain il woo oppa dan min ho oppa 😀
    Bumppa gak sabaran banget sampai cepat2 gitu hehe…

  24. Kim bum sudah gk sabar pengen melakukan’itu’ dengan sso Wkwkwk

  25. Kshan bumpa mlam pertamanya gagal krna so dtg tamu. Hahhaa

  26. Hahaha lucu bgt ceritanyaa.. kasian bumppa yg d kerjain sma hyung”nya wkwkwk… malam pertamanya pun gagal karena sso lg datang bulan dan d situ lucu bgt pas bumppa d suruh ambil air panas pake botol wkwkwk

  27. Ceritanya bagus, lanjut Thor buat ff yg bagus lagi : )

Tinggalkan Balasan ke aya Batalkan balasan